Rabu 29 Jan 2025 07:56 WIB

Viral Warga Jakarta Keluhkan Kelangkaan Elpiji 3 Kg, Pemprov Benarkan dan Ungkap Alasannya

Kepala Disnakertransgi Jakarta Hari Nugroho membenarkan kelangkaan gas elpiji 3 kg.

Pekerja menata gas elpiji 3 kg bersubsidi di salah satu pangkalan di Kawasan Bukit Duri, Jakarta, Jumat (26/4/2024). Pemerintah mulai memberlakukan pembelian gas elpiji 3 kilogram dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) per 1 Juni 2024. Kebijakan ini diterapkan agar penyaluran LPG bersubsidi alias gas melon tepat sasaran.
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menata gas elpiji 3 kg bersubsidi di salah satu pangkalan di Kawasan Bukit Duri, Jakarta, Jumat (26/4/2024). Pemerintah mulai memberlakukan pembelian gas elpiji 3 kilogram dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) per 1 Juni 2024. Kebijakan ini diterapkan agar penyaluran LPG bersubsidi alias gas melon tepat sasaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta Hari Nugroho angkat bicara terkait viralnya keluhan warga soal kelangkaan gas elpiji (LPG) 3 kilogram yang terjadi belakangan ini. Hari membenarkan terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di berbagai lokasi karena pemerintah mengurangi kuota gas elpiji bersubisidi pada 2025 ini.

"Dikarenakan antara usulan kuota elpiji subsidi untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dari realisasi penyaluran elpiji di 2024, ada pengurangan sekitar 1,6 persen," ujarnya.

Baca Juga

Sejak awal, kata dia, kuota elpiji subsidi untuk Jakarta di 2025 sebesar 407.555 MT, sementara realisasi penyaluran elpiji pada 2024 sebesar 414.134 MT. Kemudian, kelangkaan ini juga terjadi karena adanya tanggal merah, namun tidak diizinkan melakukan penambahan kuota yang ada. Sehingga, untuk penyaluran tanggal merah pada 27 Januari dan 29 Januari mengambil 50 persen dari alokasi minggu sebelumnya.

“Kesimpulan berdasarkan pengecekan di lapangan, penyaluran di Kota Jakarta hingga saat ini masih terpantau cukup. Namun, memang berdasarkan pengamatan di lapangan, permintaan sedang tinggi,” jelas Hari.

Untuk mengamankan stok, lanjut Hari, telah diberikan penyaluran di tanggal merah (1 Januari 2025) untuk Kota DKI Jakarta dengan total 233.040 tabung dengan menarik 50 persen dari tanggal 3 Januari 2025.

Upaya lain yang dilakukan adalah memonitor ketersediaan stok di pangkalan dengan foto laporan kondisi pangkalan setiap pagi dan sore hari serta meminta agen untuk segera menyuplai ke wilayah yang stok di pangkalan sudah kosong dan akan habis.

“Langkah selanjutnya untuk mengamankan stok, pada hari Senin (27/1) diberikan penyaluran sebanyak 218.600 tabung dengan menarik 50 persen dari tanggal 15 hingga 17 Januari 2025, 110.440 tabung tambahan 24 persen sebagai fakultatif, dan total tambahan di tanggal 27 Januari 2025 sebanyak 329.040 tabung,” jelas Hari.

Sementara untuk mengamankan stok elpiji, pada hari Rabu (29/1) diberikan penyaluran sebanyak 208.080 tabung menarik 50 persen dari tanggal 22 sampai 24 Januari 2025, 36.880 tabung tambahan 8 persen sebagai fakultatif, dan total tambahan di tanggal 29 Januari 2025 sebanyak 244.960 tabung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement