REPUBLIKA.CO.ID, GARUT-- Tujuh orang yang merupakan satu keluarga korban keracunan jamur liar di Kecamatan Selaawi, Garut. Menanggapi hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, memastikan mendapatkan penanganan medis secara intensif di Puskesmas setempat.
"Seluruh korban telah mendapatkan perawatan intensif termasuk pemberian cairan infus untuk rehidrasi serta obat-obatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani di Garut, Kamis (30/1/2024).
Leli mengatakan, korban keracunan berjumlah tujuh orang itu, berusia tujuh hingga 22 tahun yang sebelumnya mengonsumsi makanan jamur liar yang tumbuh di area bekas pohon kelapa di daerah itu di Kampung Citengul, Desa Mekarsari, Kecamatan Selaawi, Rabu (29/1).
Setelah mengonsumsi jamur tersebut, kata dia, korban mengeluhkan sakit pada ulu hati kemudian mual, muntah, dan lemah, hingga akhirnya mereka dibawa ke Unit Gawat Darurat Puskesmas Selaawi untuk mendapatkan penanganan medis, Kamis dini hari. "Alhamdulillah, kondisi mereka kini berangsur membaik," katanya.
Ia menyampaikan adanya kejadian tersebut menjadi perhatian Dinkes Garut untuk melakukan edukasi tentang berbagai jenis makanan yang aman dikonsumsi bagi masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pedesaan.
Salah satunya, kata dia, masyarakat harus mengetahui tentang pangan tumbuhan jenis jamur liar yang berbahaya dan dampak buruknya apabila dikonsumsi. "Kasus ini menjadi pengingat pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pangan yang aman dikonsumsi," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati mengonsumsi makanan yang diambil dari alam, jika tidak mengetahui jenis dan risiko bahayanya maka akan berdampak keracunan.
Untuk mengedukasi tentang keamanan pangan kepada masyarakat itu, Dinkes Garut akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar kejadian serupa keracunan akibat jamur tidak terjadi lagi. "Kami juga akan berkoordinasi dengan lintas sektor untuk memastikan tidak ada kasus serupa di kemudian hari," katanya.
Camat Selaawi Fahmi Fauzi mengatakan korban keracunan kebanyakan anak-anak, dan satu dewasa usia 22 tahun yang berawal dari ayah korban menemukan jamur di sekitar tempat tinggal, kemudian dimasak oleh istrinya dan disajikan untuk disantap makan malam kepada anak-anaknya.
Ia menyampaikan menjelang tengah malam mereka yang mengonsumsi jamur tersebut, mengeluhkan mual dan muntah-muntah lalu dibawa ke puskesmas hingga akhirnya bisa tertangani. "Korban sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatannya setelah mendapatkan perawatan," katanya.