REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan wilayah rukun tetangga (RT) di Jakarta dilaporkan terdampak banjir pada Rabu (29/1/2025). Setidaknya, terdapat 54 RT terdampak banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Selasa (28/1/2025) petang WIB.
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, banjir yang melanda Jakarta kali ini, disebabkan oleh cuaca ekstrem. Menurut dia, cuaca ekstrem yang terjadi bahkan lebih parah dibandingkan hujan yang menyebabkan Jakarta banjir pada 2020.
"Berdasarkan data yang diperoleh curah hujannya adalah yang tertinggi 377 millimeter per hari, kemudian yang terendah 256 milimeter per hari," kata Teguh di Jakarta, Kamis (31/1/2025).
Menurut Teguh, angka itu relatif lebih tinggi dibandingkan curah hujan yang menyebabkan banjir di Jakarta pada 2020. Namun, banjir yang terjadi dinilai tidak separah 2020.
"Kita bersyukur kalau pun dari sisi curah hujan ekstrem nya curah hujan sama bahwasanya musibah banjir tidak sama saat 2020," ujar Teguh.
Menurut dia, berkurangnya dampak hujan ekstrem itu dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya adalah mitigasi yang lebih baik.
"Karena kesiapsiagaan kita, saluran pendukung, saluran utama walaupun belum maksimal ini sudah berfungsi dengan baik," kata Teguh.