REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, mengambil 34 sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari 12 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1/2025).
"Dari body part (potongan tubuh) yang diterima dari kamar jenazah instalasi forensik Rumah Sakit Bhayangkara telah diterima 34 sampel DNA," kata Kabid Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Pol Idrus saat konferensi pers kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).
Idrus menyebutkan 34 sampel itu hanya berasal dari kantong jenazah yang berisi potongan tubuh (body part) korban kebakaran, yakni 12 kantong jenazah. Sementara dua kantong jenazah yang telah dibawa ke RS Polri bukan berisi potongan tubuh korban.
"Rata-rata yang diterima itu ada dari jaringan, ada dari tulang. Sampelnya hanya yang berisi body part saja," ujar Idrus.
Selain itu, sampel ante mortem dari pihak keluarga yang melaporkan kehilangan akibat kebakaran Glodok Plaza sebanyak 21 sampel. "DNA yang telah kami terima, sebanyak 21 sampel ante mortem dari pihak keluarga," ucapnya.
Sampel yang diambil dari korban kebakaran yang ada di RS Polri ini untuk memperkuat dan mempermudah proses pemeriksaan DNA di setiap kantong jenazah. Setelah itu, sampel dikumpulkan terlebih dahulu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan alat pemeriksaan yang diawali dengan autopsi bekerja sama dengan Biro Laboratorium Pusdokkes di Bidang Laboratorium DNA.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) kembali berhasil mengidentifikasi tiga dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, yang terjadi pada Rabu (15/1/2025). Teridentifikasi tiga kantong jenazah ini menambah total jenazah yang sudah diketahui jelas identitasnya oleh pihak RS Polri menjadi enam kantong jenazah. Sedangkan proses identifikasi jenazah-jenazah tersebut masih berlangsung.
Enam jenazah yang sudah teridentifikasi yakni sebagai berikut:
1. Zukhi F Rahdja, laki-laki 42 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,
2. Aulia Belinda, perempuan 28 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis,
3. Osima yukari, perempuan 29 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA
4. Desty Eka Putri S, perempuan 24 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,
5. Keren Shallom Jeremiah, perempuan 21 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA,
6. Ade Aryanti, perempuan 30 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA
Sementara kantong jenazah lainnya yang berisi potongan tubuh yang belum berhasil diidentifikasi masih terus dilakukan pemeriksaan mendalam. Adapun 14 korban hilang yang dilaporkan, yakni Ade Aryati (30), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (29), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty (24) dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).