Sabtu 01 Feb 2025 21:20 WIB

Puji Kaligrafer Indonesia, Maestro Dunia Usulkan Gelar Workshop di Iran

Kaligrafer Indonesia dikenal memiliki karya yang indah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Pengunjung mengamati kaligrafi saat penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional Ke-IV 2025 di Jakarta, Kamis (30/1/2025). MTQ Internasional yang diikuti oleh 60 peserta dari 38 negara itu diselenggarakan dengan dua cabang lomba utama yakni Tahfidz Al Quran dan Tilawah Al Quran. MTQ Internasional ke-4 mengusung tema Al-Quran, Environment, and Humanity for Global Harmony, yang menitikberatkan pada peran Al Quran dalam menjaga lingkungan, membangun nilai kemanusiaan, serta menciptakan harmoni global.
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung mengamati kaligrafi saat penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional Ke-IV 2025 di Jakarta, Kamis (30/1/2025). MTQ Internasional yang diikuti oleh 60 peserta dari 38 negara itu diselenggarakan dengan dua cabang lomba utama yakni Tahfidz Al Quran dan Tilawah Al Quran. MTQ Internasional ke-4 mengusung tema Al-Quran, Environment, and Humanity for Global Harmony, yang menitikberatkan pada peran Al Quran dalam menjaga lingkungan, membangun nilai kemanusiaan, serta menciptakan harmoni global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maestro kaligrafi asal Iran, Kavch Teymouri menjadi pembicara dalam Seminar Internasional bertema “Kaligrafi dan Seni Islam: Harmoni Agama dan Budaya”. Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan MTQ Internasional ke-4 yang digelar di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Dalam seminar ini, Teymouri memuji kepiawaian para seniman kaligrafi di Indonesia. Karena itu, dia mengusulkan agar para kaligrafer Indonesia dapat menggelar workshop di Iran, sehingga terjadi pertukaran budaya dalam pengembangan seni kaligrafi.

Baca Juga

Teymouri mengatakan, para kaligrafer Iran merasa senang bisa berinteraksi dan bertukar pikiran dengan para kaligrafer Indonesia, yang dikenal sebagai bangsa ramah dan penuh senyum.

Dia berharap, para kaligrafer Indonesia terus berkarya, mengembangkan seni kaligrafi, serta menciptakan gaya khat yang baru.

“Kita harus menampakkan identitas kita sebagai Muslim melalui kaligrafi,” ujar Teymouri dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Teymouri lantas menceritakan pengalamannya selama berkunjung ke berbagai negara. Dia pun mengaku kerap bertemu dengan para kaligrafer Indonesia dan menilai bahwa mereka telah mengembangkan berbagai jenis khat dalam seni kaligrafi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement