Sabtu 01 Feb 2025 21:24 WIB

Buntut Dugaan Pemerasan Puluhan WN China, Menteri Imigrasi Copot Semua Pejabat di Soetta

Surat protes Kedubes China terkait dugaan pemerasan puluhan warganya beredar viral.

Rep: Bambang Noroyono, Kamran Dikrama/ Red: Andri Saubani
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto.
Foto: Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Imigrasi membenarkan kabar tentang pencopotan seluruh pejabat di Kantor Imigrasi Kelas-1 Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta. Pencopotan tersebut buntut dari nota protes pemerintahan China terhadap pemerintah Indonesia terkait dugaan pemerasan yang dilakukan petugas-petugas imigrasi bandara terhadap warga negara Tirai Bambu sepanjang 2024-2025.

Menteri Imigrasi Agus Andrianto menegaskan pencopotan tersebut dilakukan untuk proses penyelidikan. “Kami sudah menerima informasi itu. Dan kami tarik (copot) semua terhadap nama-nama yang ada di data dari penugasan di Bandara Soekarno-Hatta,” kata Agus saat dikonfirmasi Republika, Sabtu (1/2/2025).

Baca Juga

Mantan Kepala Bareskrim Polri itu menegaskan, akan memberikan sanksi lebih tegas terhadap para petugas, dan pejabat di Bandara Kelas-1 Soekarno-Hatta yang terbukti melakukan tindak pidana pemerasan tersebut. “Tindakan tegas juga akan kita lakukan jika nantinya benar terbukti melakukan kesalahan,” ujar Agus.

Agus belum bersedia membeberkan nama-nama para pejabat, maupun petugas Imigrasi Soekarno-Hatta yang dicopot itu. Tetapi kata dia, ada sekitar 30-an nama yang dicopot dari tingkat pejabat, sampai petugas di lapangan. Dan dari pemeriksaan sementara, ada sejumlah petugas yang melakukan pemerasan lebih dari satu kali.

“Ada yang dua, dan tiga kali (melakukan pemerasan). Dan saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan,” ujar Agus.

Agus menjelaskan, ‘pembabatan’ habis para petugas dan pejabat imigrasi di bandara utama Indonesia ini, tak terkait dengan kasus warga negara China yang sempat viral mempublikasikan aksi pungli di bandara beberapa waktu lalu. “Yang itu (video pungli) itu berbeda. Yang itu tidak benar. Kalau kasusnya yang ini berbeda,” ujar Agus.

Kasus publikasi bernarasi pungli oleh seorang warga China beberapa waktu lalu itu, kata Agus, sudah dilakukan penangkapan. Pun kata dia, terhadap pembuat video tersebut sudah dilakukan penangkapan dan dideportasi, dan penangkalan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement