Sabtu 01 Feb 2025 22:03 WIB

Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek, Bawa Berkah Pengusaha Hotel dan Restoran Lembang

Okupansi hotel dan restoran khususnya di kawasan wisata Lembang meningkat drastis

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Penginapan Konsep Glamping di TWGC Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pengelola Wisata Optimis Libur Panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek Bisa Mendongkrak Okupansi Wisatawan
Foto: Dok Republika
Penginapan Konsep Glamping di TWGC Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pengelola Wisata Optimis Libur Panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek Bisa Mendongkrak Okupansi Wisatawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT--Momentum libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek membawa dampak positif bagi sektor pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Okupansi hotel dan restoran nyaris penuh.

"Data di kami itu dari tanggal 25-28 Januari untuk okupansi hotel dan restoran mencapai 99 persen," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) KBB Eko Suprianto saat dihubungi, Sabtu (1/2/2025).

Baca Juga

Menurutnya, okupansi sektor hotel dan restoran khususnya di kawasan wisata Lembang itu meningkat drastis dibandingkan saat libur panjang akhir tahun 2024. Padahal biasanya, kata dia, kunjungan wisatawan itu malah ramai di akhir tahun.

"Saya gak ngerti, biasanya kan semangatnya itu libur akhir tahun, ini malah awal tahun. Mungkin ini karena liburnya nempel Isra Miraj sama Imlek," kata Eko.

Kalangan pengusaha sektor pariwisata di Bandung Barat berharap tingginya kunjungan wisata di awal tahun ini menjadi angin segar setelah tahun lalu menurut Eko bisnis tersebut cukup terpuruk. Di antaranya dipicu karena faktor ekonomi.

Eko mengatakan, okupansi hotel dan restoran khususnya di kawasan wisata Lembang mengalami penurunan hingga 30 persen di tahun 2024 dibandingkan tahun 2023. PHRI juga mendapat informasi penurunan juga terjadi di sektor objek wisatanya.

"Kalau kami berharap berharap perekonomian ini tumbuh lagi di tahun baru, dengan presiden baru. Karena dengan tumbuhnya perekonomian maka akan berdampak juga ke sektor pariwisata," kata dia.

Terpisah, Publik Relation The Great Asia Africa Intania Setiati mengatakan kunjungan wisata di momen libur Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek memang mengalami peningkatan dibandingkan saat libur panjang akhir tahun 2024.

"Kalau dibandingkan dengan libur Natal dan Tahun Baru (2025) kita surprise juga karena persentase kunjungan naik 15 persen. Kalau mayoritas masih dari Jabodetabek, ada juga wisatawan mancanegara dari Malaysai, Timur Tengah," kata Intan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement