Ahad 02 Feb 2025 09:06 WIB

Saat Orang Modern Trauma Ketika Bertanya tentang Agama

Orang-orang modern masih perlu diyakinkan dengan jawaban logis.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pegawai beristirahat makan siang di salah satu kantor di Jakarta, Senin (14/6/2021).
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Pegawai beristirahat makan siang di salah satu kantor di Jakarta, Senin (14/6/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis buku Pertanyaan-Pertanyaan untuk Tuhan, Qaris Tajudin mengungkapkan pentingnya jawaban yang logis soal agama untuk orang modern. Menurut dia, masyarakat modern tidak cukup jika hanya disuguhkan dengan dalil-dalil agama seperti di pengajian-pengajian pada umumnya. 

Qaris mengungkapkan, dia menulis buku Pertanyaan-Pertanyaan untuk Tuhan lantaran banyak temannya yang takut bertanya kepada ustadz atau pemuka agama. Menurut dia, mereka juga menganggap jawaban ustadz sekarang ini masih belum memuaskan. 

Baca Juga

"Karena cara berpikir orang modern kan agak beda, terutama untuk orang-orang yang yang belum terlalu mengenal Islam," ujar direktur Tempo Institute ini kepada Republika usai menggelar diskusi bertema "Arti Agama untuk Orang Modern" di Jakarta Selatan, Sabtu (1/2/2025). 

Qaris menjelaskan, orang yang sudah sering mengikuti pengajian biasanya dikasih ayat atau hadis langsung bisa menerima. Namun, orang-orang modern masih perlu diyakinkan dengan jawaban-jawaban yang logis. 

"Kalau teman-teman yang ini kan nggak begitu. Mereka kan perlu diyakinkan dengan cara yang berbeda. Cara yang berbeda itu apa? Yaitu Bagaimana kita bisa menjawab mereka dengan jawaban-jawaban yang lebih logis," ucap Qaris. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement