Ahad 02 Feb 2025 14:41 WIB

Kereta Legendaris Argo Parahyangan Ganti Nama, Ini Alasan KAI

Kereta Api Parahyangan saat ini berhenti di delapan stasiun.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Ahmad Fikri Noor
Calon penumpang berjalan menuju rangkaian KA Argo Parahyangan di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Calon penumpang berjalan menuju rangkaian KA Argo Parahyangan di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kereta Argo Parahyangan resmi berubah nama menjadi Kereta Api Parahyangan dan mulai beroperasi pada Sabtu (1/2/2025). Selain itu, terdapat lima kereta api baru yang mulai beroperasi pada akhir pekan ini mulai dari kereta api Cakrabuana, Ijen Express, Gunungjati, Sancaka Utara, dan Madiun Ekspres.

Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan kereta api Argo Parahyangan tetap beroperasi dengan nama baru yaitu kereta Parahyangan. Sejak tahun 1990-an, kereta api yang ada saat itu yaitu kereta api Parahyangan dan seiring waktu digabung dengan kereta Argo Gede menjadi Argo Parahyangan.

Baca Juga

"Kita kembalikan ke aslinya Parahyangan karena memang itu beroperasi di Bumi Parahyangan," ucap dia, Sabtu (1/2/2025) di Stasiun Bandung.

Didiek melanjutkan kereta Api Parahyangan saat ini berhenti di delapan stasiun dimana sebelumnya hanya lima stasiun. Tujuannya ingin membangkitkan ekonomi daerah.

"Sekarang itu orang pengen cepat, ya naiknya Whoosh. Tetapi kalau untuk kereta-kereta yang lokal, mau rekreasi, tidak mengejar kecepatan waktu, itu pakai Parahyangan," kata dia.

Ia menyebut jarak tempuh dari Bandung ke Jakarta sendiri tetap sekitar 3 jam. Tarif pun akan disesuaikan menyasar kalangan menengah ke bawah.

Didiek menambahkan terdapat lima kereta baru yang beroperasi di tahun 2025 yaitu kereta api Cakrabuana melayani rute Purwokerto ke Gambir, Ijen Express dari Ketapang ke Malang. Serta kereta api ke Semarang yaitu Gunungjati yang sebelumnya Argo Cirebon.

Terdapat pula kereta api Sancaka Utara dari Pasar Turi Surabaya diperpanjang ke wilayah Cilacap Jawa Tengah. Terakhir, Madiun Ekspres dari Madiun ke Gambir Jakarta.

"Ternyata penumpang itu tumbuh tinggi di kereta-kereta yang aglomerasi termasuk Semarang Kota, kemudian juga kereta-kereta lokal. Untuk itu maka kenapa relasi-relasi itu kita tambah ke arah yang menuju aglomerasi lokal, karena kita ingin membangkitkan perekonomian daerah masing-masing," ucap dia.

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menyambut baik perubahan nama tersebut dan tarif yang akan lebih terjangkau. Ia mengaku pernah menggunakan fasilitas kereta api Parahyangan pada tahun 1990.

"Saya naik kereta Parahyangan dari tarif Rp 9.000, Rp 11.000, Argo Gede dulu juga cuma Rp 35.000 kalau enggak salah. Namanya kembali Parahyangan tentu buat sebagian masyarakat Jawa Barat atau mungkin juga yang di Jakarta ini justru kabar baik," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement