REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan rintisan Containder bersama Sucofindo menggandeng masyarakat Bali, Pemerintah Kabupaten Badung, TNI, Polri, dan siswa-siswi berhasil membuat sejarah dengan mengumpulkan ton ton sampah hanya dalam waktu sejam. Hal itu terjadi dalam aksi bersih Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali, Ahad (2/2/2025) dimulai pukul 07.00 WITA.
Aksi bersih pantai yang merupakan bagian dari peluncuran resmi aplikasi Containder di Bali, dihadiri oleh ratusan peserta, didominasi warga dan relawan lokal. Aksi ini sepenuhnya didanai secara swadaya oleh masyarakat, yang didukung penuh Dinas Lingkungan Hidup Badung.
Founder Containder Billy Mambrasar menyampaikan rasa terharunya atas dukungan penuh dari warga Bali. Pasalnya, Containder bisa mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.
"Ini adalah bukti nyata bahwa siapa pun tidak perlu jadi pahlawan sendirian dan menyalahkan pihak lain. Containder memutuskan untuk menyatukan masyarakat, pemerintah, dan zwasta dalam aksi bersama untuk kebaikan," ucap mantan Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini,
Aksi bersih pantai menjadi penanda beroperasinya Containder di Bali. Hal itu setelah sebelumnya berhasil melakukan aksi yang sama di Biak, Papua. Di Provinsi paling timur itu, Containder bersama Unilever, telah berhasil mengumpulkan 300 ton sampah plastik dalam setahun.
Perusahaan, menurut Billy, juga berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan hingga 40 persen, serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. "Di tahun 2025 ini, selain Bali dan Papua, Containder akan memulai operasinya di 10 Provinsi, bermitra dengan Sucofindo dan Kementerian Lingkungan Hidup RI," kata Billy.
Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Badung, I Wayan Puspa Negara, menyampaikan dukungan penuh terhadap operasional Containder di Bali. "Kami akan terus menjaga Bali tetap bersih. Kami siap mendukung dan membantu Containder di Bali," kata Wayan yang turut hadir di lokasi.