Senin 03 Feb 2025 14:24 WIB

Awal Mula Kekuasaan Shalahuddin al-Ayyubi

Shalahuddin al-Ayyubi menjadi penguasa Mesir sejak jatuhnya Dinasti Fathimiyah.

ILUSTRASI Sultan Shalahuddin al-Ayyubi
Foto: dok wiki
ILUSTRASI Sultan Shalahuddin al-Ayyubi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perang Salib merupakan serangkaian pertempuran yang terjadi antara tahun 1095 dan 1291 Masehi di Palestina. Palagan itu memperhadapkan antara kekuatan Kristen dari Eropa Barat dan daulah Islam. Keduanya saling memperebutkan kawasan suci Baitul Makdis. Dalam catatan sejarah, ada banyak tokoh yang mewarnai peperangan tersebut.

Di antaranya yang legendaris adalah Shalahuddin al-Ayyubi (1137-1193 M). Orang-orang Barat menyebutnya Saladin. Pemilik nama lengkap an-Nashir Shalahuddin Yusuf bin Ayyub itu juga dikenang sebagai pendiri Ayyubiyah, dinasti yang meneruskan perjuangan Wangsa Seljuk dan Zankiyah dalam membebaskan Tanah Suci.

Baca Juga

Ayah Shalahuddin, Najmuddin Ayyub, merupakan seorang panglima perang dari Suku Kurdi. Adapun kakeknya, Syadzi, pernah menjadi gubernur Tikrit, kota tempat kelahiran Saladin. Pamannya, Asaduddin Syirkuh, sempat menjabat komandan militer dan berjuang di sisi Nuruddin Mahmud (1118-1174 M), raja-kedua Dinasti Zankiyah. Dua bersaudara ini, Ayyub dan Syrikuh bin Syadzi, berjasa dalam membebaskan Damaskus untuk putra Imaduddin Zanki tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement