REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam di Rumah Sakit (RS) Indonesia yang terletak di Gaza Utara kembali dibuka sejak Sabtu (1/2/2025). Relawan Emergency Medical Team (EMT) MER-C ke-7 pun turut berpartisipasi dalam kegiatan dengan menurunkan dua dokter spesialis dan satu perawat.
Tim EMT MER-C mendukung pelayanan UGD RS Indonesia bersama-sama dengan staf RS yang masih tersisa, dan dokter-dokter muda warga lokal yang menjadi relawan.
Ketua EMT MER-C ke-7, dr Hadiki Habib menjelaskan, timnya akan bekerja sesuai pembagian shift dengan staf medis rumah sakit Indonesia.
"Penting untuk mendukung pelayanan di Unit Gawat Darurat RS Indonesia ini, karena populasi di Gaza Utara meningkat cepat setelah check point di area Netzarim ditutup," ujar dr Hadiki dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (3/2/2025).
Saat ini, menurut dia, UGD RS Indonesia dapat melayani kasus-kasus trauma minor dan keluhan simtomatik. Pelayanan dapat diperluas apabila instalasi gas medis sentral rumah sakit sudah selesai diperbaiki.
"Dibukanya UGD RS Indonesia diharapkan dapat membantu mengurangi kondisi UGD yang penuh sesak di RS Al-Awda, Gaza Utara," kata Hadiki.
Ikuti Whatsapp Channel Republika