Selasa 04 Feb 2025 07:00 WIB

Hamas Siap Nego Gencatan Senjata Tahap Kedua

Tahap kedua diharapkan dapat memfasilitasi pembebasan tahanan Israel yang tersisa.

Pejuang Hamas dan Jihad Islam menahan kerumunan saat mobil yang membawa sandera Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan , Kamis 30 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Pejuang Hamas dan Jihad Islam menahan kerumunan saat mobil yang membawa sandera Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan , Kamis 30 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Kelompok perlawanan Palestina Hamas telah mengonfirmasi kesediaannya untuk terlibat dalam tahap negosiasi berikutnya, yang dapat menentukan masa depan jangka panjang gencatan senjata di Jalur Gaza.

Kesediaan Hamas untuk memulai diskusi tentang rincian tahap kedua perjanjian gencatan senjata tersebut dikonfirmasi dua pejabat dari gerakan itu kepada Agence France-Presse (AFP) pada Senin (3/2/2025).

Baca Juga

Seorang pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, menyatakan, "Hamas telah memberi tahu para mediator, selama komunikasi dan pertemuan yang sedang berlangsung dengan para mediator Mesir pekan lalu di Kairo, bahwa kami siap untuk memulai negosiasi untuk tahap kedua".

Sumber lain dilaporkan menambahkan, kelompok tersebut menunggu para mediator untuk memulai putaran pembicaraan berikutnya. Dia menekankan bahwa delegasi Hamas siap dan berkomitmen untuk melaksanakan ketentuan perjanjian. "Kami meminta para mediator untuk memastikan bahwa penjajah mematuhi perjanjian dan tidak menunda-nunda," sumber tersebut menambahkan.

Gencatan senjata, yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari, disepakati oleh penjajah Israel dan pejuang Hamas. Pada tahap pertama yang berlangsung selama enam pekan, sebanyak 33 tahanan Israel yang ditahan di Gaza akan dibebaskan. Mereka akan ditukar dengan 737 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Selama periode ini, negosiasi untuk tahap kedua akan dilakukan, dengan tujuan mencapai akhir perang yang tuntas, menurut Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

Tahap kedua diharapkan dapat memfasilitasi pembebasan tahanan Israel yang tersisa, sementara tahap ketiga dan terakhir akan difokuskan pada rekonstruksi Gaza dan pemulangan jenazah tawanan Israel yang meninggal dalam tahanan.

Ahmed Abdel Hadi, perwakilan Hamas di Lebanon, sebelumnya menyatakan bahwa negosiasi yang akan datang akan sulit, tetapi atmosfernya mendukung. Ia menggarisbawahi bahwa perwira dan prajurit yang ditahan oleh perlawanan tetap menjadi alat tawar-menawar yang kuat.

Berbicara kepada Al Mayadeen pada Sabtu (1/2/2025) malam, Abdel Hadi menegaskan bahwa hasil dari tahap ini akan lebih menguntungkan bagi perlawanan. Menurut dia, kondisi yang membaik akan memperkuat posisi Hamas.

Meski demikian, ia mengakui bahwa Israel kemungkinan akan menaikkan tuntutannya dan memperkenalkan persyaratan baru seiring berjalannya pembicaraan.

photo
Poin Kesepakatan Gencatan Senjata - (Republika)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement