REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian menyampaikan kelangkaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell diakibatkan oleh kendala dalam pengadaan dan penyaluran.
“Shell Indonesia ingin menginformasikan saat ini terdapat kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk BBM,” ucap Ingrid dari Jakarta, Jumat (31/1/2024) lalu.
Ingrid menyampaikan Shell Indonesia berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan produk BBM di SPBU Shell secepatnya. Meskipun terjadi kelangkaan stok BBM, Ingrid menyampaikan SPBU Shell tetap beroperasi untuk melayani masyarakat dengan produk layanan lain yang tersedia, termasuk Shell Select dan bengkel.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ucap Ingrid.
Shell bantah isu akan tutup
Shell Indonesia juga membantah isu yang menyatakan akan menutup seluruh unitnya di Indonesia. "Shell Indonesia menginformasikan bahwa informasi yang beredar terkait rencana Shell untuk menutup seluruh SPBU di Indonesia adalah tidak benar," kata Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan Shell masih berfokus pada kegiatan operasi SPBU. Berdasarkan data di laman resmi Shell, perusahaan migas yang bergerak di bisnis hulu dan hilir itu memiliki jaringan lebih dari 170 SPBU di Indonesia.
Meski demikian, Shell enggan berkomentar lebih jauh mengenai spekulasi yang terjadi di pasar. "Kami tidak dapat berkomentar atas spekulasi yang terjadi di pasar. Shell Indonesia tetap berfokus pada kegiatan operasi SPBU untuk para pelanggan kami," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Shell Indonesia untuk menanggapi sejumlah pemberitaan yang beredar terkait Shell akan menutup SPBU di Indonesia. Isu ini muncul dan dikaitkan dengan kondisi bisnis penyaluran ritel bahan bakar minyak di Indonesia.
Shell saat ini memiliki satu pabrik pelumas di Marunda, Jakarta, untuk mendukung bisnis hilirnya dan juga satu terminal penyimpanan bahan bakar di Gresik, Jawa Timur. Perusahaan induk Shell adalah Shell Plc yang berbadan hukum di Inggris dan Wales.
Pemerintah kasih izin impor
Menanggapi isu langkanya stok BBM di SPBU Shell, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia merespon dengan mengatakan pemerintah sudah memberikan izin impor. Apa yang terjadi, menurutnya, persoalan teknis perusahaan itu sendiri. Ia menyarankan awak media, menanyakan langsung ke pihak swasta tersebut.
"Tanya ke mereka. Karena dari kami (izin) impor, sudah selesai. Yang kami bisa kendalikan langsung itu adalah dari Pertamina, mana Ibu Kepala (BPH Migas), mari sini Ibu Erika (Retnowati). Kalau untuk BBM kita, hari ini semuanya clear," kata Menteri ESDM, di kantornya, di Jakarta, Senin (3/2/2025) kemarin.
Ia menerangkan, bagi pemerintah terpenting konsumsi masyarakat tak ada masalah. Semuanya terpenuhi. Menurutnya, kondisi yang terjadi di perusahaan swasta tersebut, bisa dikarenakan barangnya masih di perjalanan atau alasan teknis lainnya.
"Tapi yang jelas tugas saya adalah menjamin rakyat mendapat BBM. Sekarang nggak ada isu tentang BBM. Cuman memang ada perusahaan-perusahaan swasta mungkin yang dimaksudkan ini adalah yang kapalnya belum tiba, gitu ya Ibu Erika," tutur Bahlil. Menteri ESDM menegaskan, pemerintah memberikan izin impor untuk perusahaan swasta sejak Januari 2025.