Rabu 05 Feb 2025 15:52 WIB

Kolaborasi Dengan KOMDIGI, UBSI Gelar Seminar Kebijakan Komunikasi dan Digital

Seminar ini dihadiri oleh dosen serta mahasiswa UBSI, beserta Rektor UBSI.

Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menggandeng Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI), sukses menggelar seminar nasional bertema “Arah Kebijakan di Bidang Komunikasi dan Digital”.
Foto: Universitas BSI
Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menggandeng Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI), sukses menggelar seminar nasional bertema “Arah Kebijakan di Bidang Komunikasi dan Digital”.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menggandeng Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI), sukses menggelar seminar nasional bertema “Arah Kebijakan di Bidang Komunikasi dan Digital”. Kegiatan ini sukses terlaksana, pada Selasa (21/1/2025) bertempat di Gedung Rektorat UBSI Kampus Kramat, serta menjadi ajang diskusi strategis yang membahas arah kebijakan pemerintah dalam menghadapi era transformasi digital.

Seminar ini dihadiri oleh dosen serta mahasiswa UBSI, beserta Rektor UBSI, Prof Dr Ir Mochamad Wahyudi, beserta jajaran pimpinan UBSI lainnya, seperti Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Diah Puspitasari, Dekan Fakultas Teknik dan Informatika, Rachmat Adi Purnama, serta Ketua Tim Duta MKBM, Sriyadi. Dari pihak KOMDIGI, Dr Eng Hary Budiarto, Plt. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Mochamad Wahyudi menekankan pentingnya kolaborasi strategis dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi transformasi digital.

“Melalui seminar ini, kami ingin menanamkan kesadaran kepada peserta tentang pentingnya kebijakan komunikasi dan digital. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi mereka untuk turut mempercepat transformasi digital Indonesia,” ujar Wahyudi.

Sementara itu, Dr Eng Hary Budiarto sebagai narasumber utama memaparkan kebijakan nasional terkait pengembangan kompetensi sumber daya manusia di bidang komunikasi dan digital.

“Indonesia memiliki potensi besar dengan proyeksi ekonomi digital mencapai USD 90 miliar pada tahun 2024. Namun, tantangan seperti kesenjangan talenta digital dan ancaman keamanan siber harus menjadi perhatian utama,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah terus berupaya menciptakan kebijakan yang mendukung peningkatan kompetensi digital generasi muda.

“Kita tidak hanya berbicara soal peluang ekonomi, tetapi juga bagaimana menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan aman bagi semua pihak,” tambah Hary.

Seminar yang dihadiri oleh ratusan peserta ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman dan keterampilan di bidang digital, sekaligus mendorong terciptanya generasi yang siap menghadapi tantangan di era transformasi digital.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement