Rabu 05 Feb 2025 17:06 WIB

Bolehkah Membaca Alquran Sambil Berdiri atau Tiduran?

Ada adab yang harus diperhatikan untuk membaca Alquran.

ILUSTRASI Membaca Alquran
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
ILUSTRASI Membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zaman yang semakin menuntut mobilitas tinggi, kebutuhan hati terhadap Alquran pun tidak bisa dibendung. Ketika hendak membaca Alquran sambil berdiri, tiduran, ataupun berkendara, apakah hal demikian diperbolehkan dalam syariat?

Syekh Fuad bin Abdul Aziz As Syalhub dalam kitab Adab Terhadap Alquran menjelaskan, boleh hukumnya membaca Alquran sambil berdiri, berjalan, tiduran, bahkan berkendara. Dasar hukum dari semua itu adalah firman Allah SWT dalam surah az-Zukhruf ayat ke-13.

Baca Juga

لِتَسۡتَوٗا عَلٰى ظُهُوۡرِهٖ ثُمَّ تَذۡكُرُوۡا نِعۡمَةَ رَبِّكُمۡ اِذَا اسۡتَوَيۡتُمۡ عَلَيۡهِ وَتَقُوۡلُوۡا سُبۡحٰنَ الَّذِىۡ سَخَّرَ لَنَا هٰذَا وَمَا كُنَّا لَهٗ مُقۡرِنِيۡنَۙ‏

"Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan, 'Maha-suci (Allah) yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya."

Sebuah hadis juga menjadi dalil terkait ini. Dari Abdullah bin Mughafal, dia berkata, “Aku melihat Rasulullah SAW pada hari Penaklukkan Makkah, beliau membaca surah al-Fath di atas kendaraannya (unta).”

Ada pula hadis lain yang diriwayatkan oleh Sayyidah 'Aisyah. Ia berkata, “Nabi Muhammad SAW pernah tiduran di pangkuanku dan aku sedang haid. Beliau membaca Alquran.”

Adapun membaca Alquran sambil berjalan ini dianalogikan dengan berkendaraan. Tidak ada perbedaan antara keduanya.

Dijelaskan juga bahwa pada hadis ummul mukminin 'Aisyah tentang ada petunjuk bolehnya membaca Alquran di pangkuan seorang istri yang sedang haid atau nifas. Yang dimaksud dengan kata bersandar dalam redaksi hadis itu adalah meletakkan kepala di atas pangkuan.

photo
Infografis fakta unik Alquran - (Republika )

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement