REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pameran Dwitahunan (Biennale) Internasional ke-19 La Biennale di Venezia, Venice, Italia, akan menghadirkan Syn Architects dan The Um Slaim School: An Architecture of Connection. Keduanya mewakili Arab Saudi di gelaran biennale tersebut.
Dikuratori oleh Beatrice Leanza dan dengan dukungan Sara Almutlaq, La Biennale di Venezia juga menjadi momen peluncuran platform pedagogis-alternatif karya Syn Architects dan Um Slaim Collective.
Didirikan pada tahun 2021, Um Slaim Collective merupakan inisiatif kolaboratif dari Syn Architects yang berbasis di Riyadh. Para perintisnya, yakni Sara Alissa dan Nojoud Alsudairi, menyerap banyak unsur tradisional kota pusat Kerajaan Saudi tersebut, untuk kemudian ditampilkan dalam karya-karya mereka yang mendunia.
Adapun Um Slaim School dalam biennale tersebut menyajikan dokumentasi lisan, visual, dan eksperimental yang mengekspos narasi budaya tradisional Saudi. Pihaknya juga mendorong dialog transnasional dengan pengalaman lintas generasi yang melibatkan praktik dan metodologi untuk mengatasi tantangan-tantangan global, seperti perubahan iklim.
Um Slaim School juga menguraikan legasi arsitektur khas Riyadh dalam kaitannya dengan ekologi, identitas budaya, dan pembangunan perkotaan. Salah satu wakil Saudi di La Biennale di Venezia, tersebut juga mengusung wacana kearifan lokal untuk menjawab tantangan-tantangan zaman, khususnya di Arab Saudi, kawasan Arab, dan sekitarnya.
"Paviliun Saudi di biennale ini akan membawa narasi pengisahan (story-telling) tentang dampak masyarakat lokal terhadap lingkungan dan sejarah perkotaan. Minat kami terletak pada simbiosis itu, bagaimana nilai-nilai, gagasan dan kearifan membentuk dunia kita, dan bagaimana parameter lanskap kita memengaruhi pembentukan itu,” ujar Sara Alissa, seperti dikutip dari pernyataan pers yang diterima Republika, Rabu (5/2/2025).
Kepala Eksekutif Komisi Arsitektur dan Desain Kementerian Kebudayaan Arab Saudi Dr Sumayah al-Solaiman mengapresiasi keterwakilan negaranya di La Biennale di Venezia ke-19. Menurut dia, partisipasi Arab Saudi di pameran arsitektur internasional ini menandai sebuah pencapaian dan sekaligus selaras dengan Visi Saudi 2030.
"Kami ingin menampilkan di sana komitmen kami terhadap pendekatan kontemporer dalam arsitektur dan sekaligus tetap menjunjung tinggi tradisi Saudi. Dengan menyoroti generasi desainer kekinian yang sedang berkembang di panggung internasional, kami bertujuan menginspirasi pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun dunia,” ujar Sumayah al-Solaiman.