Kamis 06 Feb 2025 14:48 WIB

Gelar Sidang Terbuka Perdana, Mahasiswa DAP FISIP UMJ Bahas Model Partisipasi MDMC

Mahasiswa Doktor tersebut adalah Endang Tirtana.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar Sidang Terbuka Promosi Doktor di Ruang Kasman Singodimedjo FISIP UMJ, Rabu (05/02/2025).
Foto: UMJ
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar Sidang Terbuka Promosi Doktor di Ruang Kasman Singodimedjo FISIP UMJ, Rabu (05/02/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar Sidang Terbuka Promosi Doktor di Ruang Kasman Singodimedjo FISIP UMJ, Rabu (05/02/2025). Sidang ini merupakan yang Pertama pada Program Doktor Administrasi Publik FISIP UMJ.

Mahasiswa Doktor tersebut adalah Endang Tirtana selaku Komisaris Independen Kereta Api Indonesia (KAI). Endang Tirtana meraih gelar doktor dengan predikat pujian dengan Indeks Predikat Kumulatif (IPK) 3,98. Ia mendapat gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Partisipasi Muhammadiyah Dalam Penanganan Covid 19: Studi Kasus Muhammadiyah Disaster Management Center.” Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan partisipasi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dalam penanganan Covid-19 sebagai representasi organisasi berbasis agama di Indonesia.

Baca Juga

Penelitian ini memformulasikan model PIK (Partisipasi, Inovasi, dan Kolaborasi) sebagai model partisipasi integrative dalam kebijakan penanganan Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi aktif MDMC dalam penanganan Covid-19 menunjukkan pentingnya kebijakan yang mendukung kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil terutama organisasi berbasis agama.

MDMC mencakup dukungan pendanaan, program-program inovatif, jaringan relawan, dan mobiliasi Sumber Daya Organisasi. Selain itu juga mampu menciptakan berbagai praktik inovasi melalui penggunaan teknologi seperti Telemedicine, EduMu, dan Silana, serta integrasi prinsip keagamaan dengan kebutuhan praktis.

“Hampir 50 juta orang di Indonesia merasakan manfaat dari program Muhammadiyah dalam penanganan COVID-19. Muhammadiyah juga memiliki sekitar 60 ribu perawat yang terlibat dalam upaya tersebut. Selain itu, Muhammadiyah mengeluarkan 22 kebijakan cepat selama pandemi,” jelas Endang.

Formulasi melalui model PIK sebagai kerangka model partisipasi integratif yang mensinergikan partisipasi, inovasi dan kolaborasi sebagai model sistem yang dapat digunakan oleh organisasi berbasis agama untuk memperkuat strategis dalam kebijakan penanganan Covid-19 dan ancaman krisis kesehatan di masa mendatang.

Ketua sidang sekaligus Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., memberikan penghargaan atas pencapaian gelar doktor yang diraih. "Saya sangat mengagumi Pak Endang, meskipun memiliki banyak tugas dan tanggung jawab, beliau tetap berhasil menyelesaikan pendidikan hingga jenjang doktor," ujarnya.

Sidang terbuka Promosi Doktor ini dipimpin oleh Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dengan tim penguji Prof. Dr. Evi Satispi, M.Si., Prof. Dr. Andriansyah, M.Si., Prof. Dr. Azhari Aziz Samudra, M Si., dan Prof. Dr. Agus Suradika, M.Pd., Selain itu, hadir juga sebagai penguji Menteri Pendidkan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., dan Penguji Tamu dari Universitas Terbuka Prof. Dr. Hanif Nurcholis, M.Si.

Turut hadir Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Kependudukan Isyana Bagoes Oka Ketua Partai PSI Kaesang Pangarep, Komisaris MindID Grace Natalie, Komite Manajemen Risiko KAI Miranti Ghani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement