REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pembuat kendaraan listrik China BYD berencana memperkerjakan 20 ribu karyawan baru di kuartal pertama tahun 2025. Karyawan-karyawan tersebut bekerja di berbagai di antaranya R&D dan manufaktur di Zhengzhou.
Henan Daily yang dikelola pemerintah, Kamis (6/2/2025) melaporkan ada sekitar 60.000 pekerja di basis produksi BYD di ibu kota provinsi Henan di Chinga tengah. Fasilitas Zhengzhou akan meningkatkan kapasitas produksi tahun ini menurut laporan tersebut.
Sekitar 545.000 kendaraan meluncur dari perakitan Zhengzhou tahun lalu, naik 169,8 persen.
Sementara itu, BYD menjual 300.538 kendaraan listrik pada bulan Januari ini, naik 47,5 dari bulan yang sama tahun lalu. Ekspor BYD melonjak menjadi 66.336 unit, naik 83,3 persen dari tahun lalu, menjadikannya rekor bulanan baru.
Namun bila dibandingkan dengan Desember 2024, menurut laporan carnewschina.com, penjualan BYD di bulan pertama 2025 ini turun 41,8 persen.
Mengenai kendaraan penumpang, BYD menjual 125.377 kendaraan listrik baterai (BEV), naik 19,1 persen dari Januari 2024. Penjualan BEV mencapai 42,3 persen dari penjualan BYD, turun 9,9 poin persentase dari tahun lalu.
Penjualan plug-in hybrid (PHEV) mencapai 171.069 unit, naik 78,7 persen dari Januari 2024, menunjukkan popularitasnya tahun lalu di Tiongkok. Penjualan PHEV mencakup 57,7 persen dari penjualan BYD, naik 10,1 poin persentase dari tahun lalu. Dari 300.538 unit, 296.446 adalah kendaraan penumpang, dan 4.092 adalah kendaraan komersial dan bus.
BYD memproduksi 327.864 kendaraan pada Januari 2025, naik 49,1 persen dari Januari tahun lalu. Perusahaan juga memasang kapasitas baterai 15.511 GWh ke dalam EV.
Ekspor BYD melonjak menjadi 66.336 unit, naik 83,3 persen dari tahun lalu, menjadikannya rekor bulanan baru.
Data penjualan BYD mencakup mobil bermerek BYD dan semua mereknya, Denza, Fang Cheng Bao, dan Yangwang.
Yangwang menjual 286 kendaraan pada bulan Januari. Merek premium tersebut menjual dua mobil – SUV U8 yang “mengambang di air” dan supercar U9 yang “menari”.