Jumat 07 Feb 2025 08:07 WIB

Utusan Finlandia: Rusia Biang Kerok Kerusakan Tatanan Perdamaian

Rusia dinilai membangun invasi gaya lama ke negara tetangga mereka.

Rep: Teguh/ Red: Teguh Firmansyah
Dubes Finlandia untuk Indonesia Pekka Kaihilahti (kanan) dan Wakil Tetap Duta Besar Finlandia untuk PBB Louri Voioumaa (kiri) saat memberikan keterangan ke wartawan di Jakarta, Kamis (6/2/2025)
Foto: Teguh Republika
Dubes Finlandia untuk Indonesia Pekka Kaihilahti (kanan) dan Wakil Tetap Duta Besar Finlandia untuk PBB Louri Voioumaa (kiri) saat memberikan keterangan ke wartawan di Jakarta, Kamis (6/2/2025)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir tiga tahun sudah pertempuran antara Rusia dan Ukraina berlangsung, namun belum ada tanda-tanda konflik akan tuntas. PBB hingga kini belum menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Wakil Tetap Duta Besar Finlandia untuk PBB Louri Voioumaa mengatakan, masalah besar itu ada di Rusia. Moskow, kata Louri, menjadi biang kerok dari rusaknya tatanan menuju stabilitas perdamaian. Upaya reformasi operasi pasukan penjaga perdamaian PBB dan arsitektur bangunan perdamaian menjadi terhambat oleh ulah Rusia.

Baca Juga

"Tantangan paling besar adalah dari Rusia, invasi mereka ke Ukraina. Ini bukan hanya masalah Eropa," ujarnya saat berdiskusi dengan wartawan di Jakarta, Kamis (6/2/2024).

Louri mengakui bahwa Rusia merupakan negara berpengaruh. Moskow memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB. Sayang, Rusia membangun invasi gaya lama terhadap negara-negara tetangganya dan mengancam keamanan Eropa.

"Apapun alasan Rusia (terhadap Ukraina) tidak dapat dibenarkan, mereka mencoba menerapkan gaya lama penjajahan di perbatasan, kita tahu benar Rusia, kita berbatasan dengan Rusia," ujarnya.

Perbatasan Rusia dan Finlandia terbentang sepanjang 1.300 kilometer. Menurut Dubes Finlandia untuk Indonesia Pekka Kaihilahti, negara Finlandia merasakan benar bagaimana penjajahan Rusia selama 100 tahun. Kremlin juga mengeblok Finlandia saat ingin gabung ke PBB pada tujuh dekade silam dan ketika mau merapat ke NATO pada 2023 lalu.

"Jadi kalau mereka bilang (menyerang Ukraina) untuk melindungi negaranya, maka dipertanyakan, melindungi dari siapa? Mereka melindungi dari negara tetangga yang lebih lemah?" tanyanya.

Ia memandang tidak pantas Rusia bicara soal dekolonialisasi, karena Finlandia merasakan sendiri apa yang telah dilakukan oleh negara bekas Uni Soviet itu.

photo
Negara-negara yang bersekutu dengan Ukraina dan Rusia. - (Tim Infografis Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement