REPUBLIKA.CO.ID, Kisah para wali amat populer di nusantara. Di Gresik, Jawa Timur, kebesaran dan kesaktian para wali umumnya dinisbahkan kepada Syekh Maulana Malik Ibrahim yang dikenal juga dengan Maulana Magribi, Jumadil Kubro atau Sunan Gresik.
Terlahir sekitar pertengahan abad ke-14 (1359 M), sosok ini dikenal oleh masyarakat sebagai penyebar Islam pertama di pulau Jawa. Terkait kebesaran Syekh Maulana Malik Ibrahim, cerita lisan yang berkembang di masyarakat Gresik menjelaskan bahwa sosok ini menetap di Gresik ketika wilayah tersebut masih dihuni oleh mayoritas penganut agama Hindu dan Buddha.
Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia, pada suatu ketika, Syekh Maulana Malik Ibrahim mendengar berita tentang bencana yang melanda di suatu daerah di Gresik. Maka, dia mengajak lima orang muridnya untuk meninjau ke sana. Sesampainya di satu tempat yang dituju, Sunan Gresik berkeliling dan membagi-bagikan sedekah kepada mereka yang menderita.
Setelah itu, Sunan Gresik dan murid-muridnya meneruskan perjalanannya. Dia mencari mungkin saja masih ada masyarakat di daerah lainnya yang perlu untuk dibantu.
Akhirnya, Sunan Gresik sampailah di satu tempat, di sana ada orang-orang berkerumun di sekeliling suatu panggung terbuat dari tumpukan batu-batu. Di atas panggung batu itu nampak seorang gadis ayu berpakaian serba putih sedang meronta-ronta ingin melepaskan diri dari pegangan dua orang lelaki berperawakan kekar. Di depan mereka berdiri seorang pendeta tua dengan tongkat di tangan.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/034152900-1703781672-830-556.jpg)