Jumat 07 Feb 2025 18:13 WIB

Warga Australia Demo Trump: Palestina tidak untuk Dijual

Demonstran mengecam perdana menteri yang membantu politik Trumpian masuk ke Australia

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Demonstran pro Palestina di Australia
Foto: EPA-EFE/JAMES ROSS
Demonstran pro Palestina di Australia

REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY — Ratusan warga Australia turun ke jalan untuk memprotes rencana pengambilalihan Gaza oleh Amerika Serikat (AS) yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Rencana Trump terkait Gaza dikecam luas di berbagai belahan dunia.

Baca Juga

Sejumlah bendera Palestina berkibar di Balai Kota Sydney pada Jumat malam, para pembicara mengecam rencana Trump sebagai orang dengan gagasan “memuakkan” dan “benar-benar tercela” seperti perbuatan pembersihan etnis.

Trump menyarankan agar AS mengambil alih, memiliki, dan membangun kembali Jalur Gaza yang telah hancur, sementara warga Palestina direlokasi ke tempat lain. Gedung Putih AS telah berusaha untuk menarik kembali komentar tersebut, sebelum Trump mengulangi visinya untuk mengambil alih Gaza.

Di Sydney, Australia, para pengunjuk rasa memegang papan bertuliskan “Palestina tidak untuk dijual” dan “Tanah dan kehidupan kami adalah suci”, sementara yang lain mengatakan bahwa dorongan presiden AS tersebut menandakan “era fasisme telanjang.”

Banyak yang memusatkan perhatian mereka pada Perdana Menteri Anthony Albanese, yang tidak mengutuk proposal pengambilalihan AS, tetapi menegaskan kembali dukungan Australia untuk solusi dua negara.

“Bahkan saya berpikir bahwa pasti, pasti pemerintah Partai Buruh yang pengecut ini harus mengecam rencana pembersihan etnis Palestina dari Gaza,” kata senator Partai Hijau Mehreen Faruqi kepada mereka yang hadir, dikutip dari laman The Canberra Times, Jumat (7/2/2025)

“Anthony Albanese membantu politik Trumpian masuk ke negara ini, di bawah Albanese, Partai Buruh telah menjadi cangkang hampa yang tidak berarti apa-apa,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement