Sabtu 08 Feb 2025 09:32 WIB

BMKG Prakirakan Hujan Ringan Turun di Beberapa Kota Besar di Indonesia pada Sabtu

Hujan ringan diprakirakan terjadi hari ini termasuk di Kota Jakarta.

Warga berjalan di jalur pedestrian yang tergenang banjir di jalur utama pantura Semarang-Surabaya, Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/2/2025). Sejumlah titik di jalur tersebut dari arah barat atau wilayah Jawa barat dan DKI Jakarta menuju ke arah timur atau wilayah Demak, Pati, Kudus, Jepara hingga Surabaya maupun sebaliknya mengalami ketersendatan arus lalu lintas karena tergenang banjir dampak dari anomali cuaca dengan intensitas hujan tinggi yang melanda wilayah Jawa Tengah beberapa hari terakhir.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Warga berjalan di jalur pedestrian yang tergenang banjir di jalur utama pantura Semarang-Surabaya, Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/2/2025). Sejumlah titik di jalur tersebut dari arah barat atau wilayah Jawa barat dan DKI Jakarta menuju ke arah timur atau wilayah Demak, Pati, Kudus, Jepara hingga Surabaya maupun sebaliknya mengalami ketersendatan arus lalu lintas karena tergenang banjir dampak dari anomali cuaca dengan intensitas hujan tinggi yang melanda wilayah Jawa Tengah beberapa hari terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hujan ringan terjadi di kota-kota besar pada Sabtu (8/2/2025). Prakirawan BMKG Satriana Roguna pada kanal Youtube yang diikuti di Jakarta menyampaikan, diawali dari Pulau Sumatra, cuaca diprakirakan berawan tebal di wilayah Pekanbaru dan Tanjung Pinang.

"Sedangkan untuk wilayah Banda Aceh, Medan, dan Padang diprakirakan hujan ringan," kata Satriana.

Baca Juga

Masih di Pulau Sumatera, untuk wilayah Jambi dan Pangkal Pinang diprakirakan berawan tebal, sedangkan Palembang dan Bengkulu diprakirakan hujan ringan. "Perlu diwaspadai hujan yang dapat disertai petir yang diprakirakan terjadi di wilayah Bandar Lampung," ucap Satriana.

Beralih ke Pulau Jawa, diprakirakan hujan ringan yakni di wilayah Serang, Bandung, dan Yogyakarta, sedangkan di wilayah Semarang diprakirakan hujan sedang. "Waspadai potensi hujan yang dapat disertai dengan petir di wilayah Yogyakarta dan Surabaya," ujar dia.

Beranjak ke wilayah Bali dan Nusa Tenggara, diprakirakan hujan ringan untuk wilayah Denpasar dan Mataram, sedangkan masyarakat di Kota Kupang diminta waspada hujan yang dapat disertai petir. Selanjutnya bergeser ke Pulau Kalimantan, diprakirakan berawan tebal untuk wilayah Pontianak, hujan ringan di wilayah Palangkaraya dan Samarinda, sementara masyarakat di Tanjung Selor dan Banjarmasin diminta waspada hujan disertai petir.

Beralih ke Pulau Sulawesi, diprakirakan berasap atau kabut di wilayah Palu. Untuk wilayah Gorontalo diprakirakan berawan tebal, sementara Kendari hujan ringan, dan Makassar hujan sedang.

"Waspadai potensi hujan petir di Mamuju dan Manado," tuturnya.

Bergerak ke wilayah Indonesia bagian Timur, diprakirakan berawan tebal di wilayah Ambon dan Manokwari. Untuk wilayah Ternate, Sorong, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya diprakirakan hujan dengan intensitas ringan.

“Waspadai hujan petir yang dapat terjadi di wilayah Merauke," katanya.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan musim hujan diprakirakan terjadi hingga akhir Maret 2025.

"Musim hujan diprediksi akan berakhir sampai bulan Maret, akhir Maret 2025, dan April itu transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Nah, kemudian puncak musim hujan itu di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Januari hingga Februari, sehingga saat ini masih menghadapi puncak musim hujan," katanya saat ditemui di Antara Heritage Center Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

Karena itu, ia mengimbau masyarakat tetap waspada potensi terjadinya cuaca ekstrem yang masih terus berulang dan hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement