Sabtu 08 Feb 2025 23:08 WIB

Ditanya Soal Pemangkasan Anggaran, Bahlil ; Itu Bukan Domain Saya!

Menteri seharusnya berkomentar sesuai kewenangannya masing-masing.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Gita Amanda
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia enggan menjawab soal pemotongan anggaran. (ilustrasi)
Foto: Biro Pers Setpres/Rusman
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia enggan menjawab soal pemotongan anggaran. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia enggan menjawab gamblang ketika ditanya terkait keputusan presiden Prabowo Subianto untuk pemangkasan anggaran. Ia mengatakan kewenangan tersebut ada di Kementerian Keuangan. 

“Menyangkut dengan pemotongan anggaran. Wah, itu kan bukan domain saya sebagai menteri ESDM ya. Itu silahkan aja ke menteri keuangan, bukan saya. Kalau ditanya tentang mineral batubara dan minyak, ke saya. Kalau LPG, ke saya,” katanya. 

Baca Juga

Bahlil mengatakan menteri seharusnya berkomentar sesuai kewenangannya masing-masing. Ia menyebut menteri jangan seolah olah mengetahui tupoksi dari kementerian lainnya. 

 

“Yang urusan keuangan, itu juga kita menteri-menteri ini harus pintar-pintar. Jangan mengomentari atau seolah-olah mengetahui secara dalam terhadap tupoksi kementerian lain,” katanya. 

 

Sosok yang juga ketua umum Golkar tersebut menggatakan bahwa harusnya menteri wajib mengikuti apa yang diputuskan oleh kepala negara. Menurutnya kepala negara lah yang mempunyai visi kemana arah pembangunan Indonesia ini. 

 

“Kalau saya nggak bisa mengomentari itu terlalu dalam. Namun, apapun kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah dalam hal ini presiden, wajib menterinya ikut. Nggak boleh nggak ikut. Itu pandangan kami,” katanya. 

 

“Jadi, helikopter view-nya kan yang tahu tentang bagaimana negara ke depan, itu kan di bawah pimpinan seorang presiden dan wakil presiden. Jadi, silahkan teknisnya kalau keuangan, ada di kementerian keuangan,” katanya. 

 

photo
Pemangkasan Anggaran Belanja Negara - (Republika)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement