Ahad 09 Feb 2025 08:06 WIB

Menolak Baca Ayat Taurat, Pimpinan Hamas Dipukuli Tentara Israel Saat Hendak Dibebaskan

Ketika Jamal Al Tawil menolak, para tentara Israel memukulinya dengan keras.

Jamal Al-Taweel
Foto: Dok Palestinian Information Center
Jamal Al-Taweel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Warga Palestina yang dibebaskan tentara penjajah Israel (IDF) mengungkapkan bahwa pasukan Israel kerap menyerang mereka dengan kejam saat hendak keluar dari tahanan. Salah satu alasannya,  warga Palestina menolak membaca ayat-ayat Taurat.

Baca Juga

Jamal Al Tawil mengatakan pada Sabtu (8/2) bahwa ia diserang dengan kejam beberapa jam sebelum pembebasannya. Al Tawil menolak untuk membacakan sebuah ayat Taurat yang berisi ancaman terhadap warga Palestina, dikutip dari laman TRT World, Ahad (9/2/2025).

Pemimpin Hamas dari Ramallah ini berulang kali ditangkap oleh Israel sejak berusia 16 tahun. Dia menghabiskan lebih dari 18 tahun dalam tahanan. Dia menghadapi pengasingan ke Marj al Zuhur pada tahun 1992 dan memimpin aksi mogok makan pada tahun 2021 untuk menuntut pembebasan putrinya, jurnalis Bushra.

Dalam sebuah video, ketika menerima perawatan di sebuah rumah sakit di Tepi Barat, Al Tawil (61 tahun) menjelaskan bahwa tentara Israel menuntutnya untuk melafazkan sebuah ayat yang berbunyi sepert ini:

“Orang-orang yang kekal tidak lupa, aku mengejar musuh-musuhku dan menangkap mereka, dan aku tidak akan kembali sampai aku memusnahkan mereka.”

Ketika Jamal Al Tawil menolak, para tentara Israel memukulinya dengan keras. Pemukulannya tersebut menyebabkan kesehatan Al Tawil memburuk sampai-sampai dia tidak dapat berdiri ketika dia pergi untuk ke bus Palang Merah Internasional. Situasi ini memaksa tim Bulan Sabit Merah untuk membawa Al Tawil ke ambulans dan memindahkannya ke rumah sakit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement