REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pemilik dan operator waralaba KFC dan Pizza Hut di Turki, Is Gida, resmi mengajukan kebangkrutan dengan total utang mencapai 7,7 miliar lira Turki (setara Rp 4,1 triliun). CEO Is Gida, Ilkem Sahin dalam pernyataannya awal pekan ini mengungkapkan kondisi sulit yang dihadapi perusahaannya.
"Sekarang setelah berita ini tersebar, saya dapat dengan jelas mengatakan bahwa kenyataan yang kami hadapi hari ini adalah utang miliaran lira Turki, aset perusahaan yang disita oleh bank dan lembaga negara, termasuk pabrik kami, serta semua tabungan saya yang telah saya jaminkan sebagai agunan," ujar Sahin dikutip dari Anadolu Agency, Ahad (9/2/2025).
Proses kebangkrutan Is Gida menyebabkan 7.000 karyawan kehilangan pekerjaan karena 537 restoran KFC dan Pizza Hut tutup di seluruh Turki. Penutupan ini terjadi setelah Yum! Brands mengakhiri perjanjian waralaba dengan Is Gida pada 8 Januari 2025.
Chief Financial and Franchising Officer Yum! Brands Chris Turner menyatakan bahwa pihaknya telah mencoba membantu Is Gida menyelesaikan berbagai persoalan sebelum kontrak diputus. Sebelum pemutusan kontrak, Yum! Brands telah berkomunikasi dengan Is Gida selama beberapa bulan untuk memberikan bantuan dan menyelesaikan masalah utama.
"Namun, Is Gida pada akhirnya tidak dapat mempertahankan kepatuhan terhadap standar kami serta mematuhi ketentuan fundamental dalam perjanjian waralaba," kata Turner.
KFC dan Pizza Hut bukan satu-satunya merek Barat yang menghadapi tantangan di Turki. Sejumlah merek internasional mendapat seruan boikot karena dikaitkan dengan Israel, yang sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 47.000 orang di Gaza serta terus melakukan pelanggaran di Tepi Barat yang diduduki.
Dian Fath Risalah