Senin 10 Feb 2025 07:10 WIB

Bolehkah Berpuasa Syaban tanpa Putus Hingga Memasuki Ramadhan?

Rasulullah menjalankan ibadah puasa paling banyak di bulan Syaban.

Infografis Amalan di Bulan Syaban
Foto: Republika.co.id
Infografis Amalan di Bulan Syaban

REPUBLIKA.CO.ID, Bulan Syaban merupakan bulan mulia di dalam Islam. Satu dari empat bulan haram tersebut merupakan gerbang menuju bulan suci Ramadhan. Ketika bulan Sya'ban, umat Islam pun meningkatkan intensitasnya untuk beribadah kepada Allah SWT, termasuk berpuasa.

Dilansir dari About Islam, Cendekiawan Muslim terkemuka yang juga Ketua Komite Fatwa Al-Azhar, almarhum Syekh Atiyyah Saqr pernah menyampaikan mengenai posisi puasa di bulan-bulan mulia dalam Islam.

Baca Juga

Terdapat hadits shahih tentang keutamaan puasa di bulan Syaban. Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Sayyidah Aisyah berkata, "Nabi biasa menjalankan puasa paling banyak di bulan Syaban; bahkan nampaknya Nabi berpuasa sepanjang bulan itu. Dalam riwayat mengenai hal ini, diriwayatkan bahwa Nabi SAW melakukan hal tersebut dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan."

An-Nasa’i meriwayatkan bahwa Usamah bin Zaid ra bertanya kepada Nabi, “Aku belum pernah melihatmu berpuasa di bulan seperti yang kamu lakukan di bulan Syaban.”

Nabi bersabda, “Ini adalah bulan yang diabaikan orang, yaitu antara Rajab dan Ramadhan. Pada bulan itu amal dipersembahkan kepada Allah Tuhan semesta alam, maka aku senang amalku dipersembahkan ketika aku sedang berpuasa.”

Adapun puasa yang terus-menerus atau puasa di akhir bulan Syaban dan menghubungkannya dengan Ramadhan, kata Syekh Saqr, tidak dianjurkan berpuasa pada waktu tersebut. Sebab, di dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang menjadi dasar pendapat Imam Syafii, hal itu tidak dibolehkan karena dilarang berpuasa dua hari sebelum Ramadhan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement