Senin 10 Feb 2025 13:13 WIB

BI Diprediksi Tahan Suku Bunga di 5,75 Persen Sepanjang 2025

Risiko global berpotensi menekan rupiah jika BI terlalu cepat turunkan suku bunga.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Financial Market Research Permata Bank memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen hingga akhir 2025.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Financial Market Research Permata Bank memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen hingga akhir 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Financial Market Research Permata Bank memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen hingga akhir 2025. Sejumlah faktor, mulai dari tekanan eksternal hingga pelemahan rupiah, dinilai membatasi ruang pemangkasan suku bunga meskipun inflasi domestik masih terkendali.  

Ekonom Permata Bank Faisal Rachman menjelaskan, inflasi pada awal tahun memang tercatat rendah, tetapi kondisi ini bersifat sementara. Diketahui, inflasi Januari hanya 0,76 persen, lantaran adanya diskon tarif listrik. Saat insentif ini berakhir dan permintaan meningkat selama Ramadan serta Lebaran, inflasi diprediksi kembali naik.

Baca Juga

Selain itu, Faisal menyoroti risiko global yang berpotensi menekan rupiah jika BI menurunkan suku bunga terlalu cepat. "Jika The Fed mempertahankan suku bunga lebih lama, selisih imbal hasil antara aset keuangan Indonesia dan AS akan menyempit, meningkatkan risiko arus modal keluar. Ini bisa menekan rupiah dan berpotensi memicu imported inflation," jelasnya di Virtual Media Briefing PIER Economic Review: FY 2024, Senin (10/2/2025).

Di sisi lain, defisit transaksi berjalan (current account deficit) diperkirakan melebar hingga di atas 1 persen dari PDB pada 2025. Hal ini disebabkan oleh ekspor yang masih menghadapi tantangan global, sementara impor tetap tinggi seiring dengan kebijakan pro-pertumbuhan pemerintah.

"Jika current account defisit melebar, tekanan terhadap rupiah semakin besar, sehingga BI harus lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga," tambah Faisal.  

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, BI diproyeksi akan mempertahankan suku bunga di 5,75 persen sepanjang 2025. Namun, Faisal menilai ruang pemangkasan masih terbuka jika tekanan global mereda dan arus modal kembali masuk ke Indonesia.

"Keputusan BI akan sangat bergantung pada stabilitas rupiah dan perkembangan suku bunga global ke depan," pungkasnya.

Dian Fath Risalah

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement