Senin 10 Feb 2025 15:28 WIB

Kemenag Gelar Sidang Isbat Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 28 Februari 2025

Diharapkan umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadhan tahun ini bersama-sama.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Pengamatan hilal awal Ramadhan 1445 H yang digelar Fakultas Syariah dan Ruhul Islam Universitas Islam Bandung (Unisba), di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Kota Bandung, Ahad (10/3/2024). Peralatan yang digunakan terdiri dari teropong digital compoterize dan teropong manual. Hasil dari pengamatan ini akan dilaporkan kepada Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai bahan itsbat awal Ramadhan 1445 H.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pengamatan hilal awal Ramadhan 1445 H yang digelar Fakultas Syariah dan Ruhul Islam Universitas Islam Bandung (Unisba), di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Kota Bandung, Ahad (10/3/2024). Peralatan yang digunakan terdiri dari teropong digital compoterize dan teropong manual. Hasil dari pengamatan ini akan dilaporkan kepada Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai bahan itsbat awal Ramadhan 1445 H.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat (penetapan) awal Ramadhan 1446 Hijriyah/2025 pada 28 Februari 2025 yang akan menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad dalam keterangannya, Senin (10/2/2025).

Baca Juga

Abu Rokmad menjelaskan Menteri Agama Nasaruddin Umar dijadwalkan akan memimpin Sidang Isbat yang digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

Menurut Abu Rokhmad, ada tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.

"Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik," kata dia.

Abu Rokhmad mengajak masyarakat menunggu hasil sidang isbat dan pengumuman pemerintah terkait awal Ramadhan 1446 H. Hal ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement