REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan bahwa mekanisme dan prosedur kerja di lingkungan internal kementerian itu tetap terjaga baik di bawah kepemimpinan Menteri Luar Negeri Sugiono.
“Kemlu RI memiliki metode kerja yang jelas, baik cara komunikasi ataupun dialog antar-level pimpinan, terutama antara menlu dan para pejabat eselon 1 kementerian,” kata juru bicara Kemlu Rolliansyah Soemirat dalam pernyataan tertulisnya pada Senin.
Hal itu disampaikan untuk menanggapi informasi di media sosial soal terjadinya perubahan tata kerja di Kemlu sejak Sugiono menjabat sebagai Menlu RI.
Informasi itu di antaranya menyebutkan bahwa menlu kurang berkoordinasi, memberi disposisi secara lisan kepada bawahannya, dan tidak membuat catatan tertulis tentang pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan para pejabat penting di luar negeri.
Menurut Rolliansyah, yang biasa dipanggil Roy, banyak metode kerja yang diterapkan di Kemlu sehingga tidak perlu dipermasalahkan. Apakah itu penyampaian disampaikan secara tertulis ataupun non-tertulis.
Sugiono, kata dia, tidak segan melakukan kontak langsung dengan pejabat eselon 2 untuk mendapat masukan teknis mengenai isu yang dibahas jika diperlukan.
“Saya adalah contoh nyata dan dapat memberi kesaksian yang tidak terbantahkan mengenai pola komunikasi ini. Komunikasi dilakukan dua arah,” kata Roy, menegaskan.
Terkait catatan pertemuan, dia mengatakan bahwa tidak semua hal yang dibicarakan dalam pertemuan dengan presiden relevan dengan tugas dan fungsi Kemlu RI dan perlu ditindaklanjuti. "Tentunya, pimpinan yang akan menentukan hal-hal apa saja yang bersifat strategis dan perlu segera ditindaklanjuti oleh sistem Kemlu RI,” kata Roy.
Roy menilai informasi yang beredar di media sosial itu tidak akurat. “Saya bisa secara langsung menyanggah berita tersebut,” kata dia.