Senin 10 Feb 2025 16:48 WIB

CKG Dimulai, Pj Gubernur Jateng: Kesempatan Masyarakat Check Up Kesehatan Gratis

Program CKG Dimulai, Pj Gubernur Jateng: Kesempatan Masyarakat untuk Checkup Kesehata

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana memastikan 881 puskesmas yang tersebar di 35 kabupaten/kota di provinsi tersebut, telah melaksanakan dan melayani program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Foto: Republiika/Alfian Choir
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana memastikan 881 puskesmas yang tersebar di 35 kabupaten/kota di provinsi tersebut, telah melaksanakan dan melayani program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana memastikan 881 puskesmas yang tersebar di 35 kabupaten/kota di provinsi tersebut, telah melaksanakan dan melayani program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Menurutnya, program tersebut menjadi kesempatan bagi warga untuk melakukan check up kesehatan. 

"Hari ini (program CKG) di-launching oleh Bapak Presiden dan dilaksanakan di seluruh Indonesia. Untuk Jawa Tengah sendiri, kita siapkan 881 puskesmas yang ada di 35 kabupaten/kota. Alhamdulillah yang 881 ini, seluruh puskesmas, secara serentak memberikan pelayanan Cek Kesehatan Gratis," kata Nana kepada awak media seusai meninjau pelaksanaan CKG di Puskesmas Pandanaran, Kota Semarang, Senin (10/2/2025). 

Dia mengungkapkan, Pemprov Jateng mendukung sepenuhnya program CKG. Nana mendorong masyarakat Jateng untuk memanfaatkan sebaik-baiknya program CKG. "Bagi masyarakat yang tidak pernah check up, kesempatan inilah untuk melakukan check up karena semuanya gratis," ujarnya. 

Nana pun meminta masyarakat untuk ikut mensosialisasikan program CKG. "Saya harapkan kepada para pengunjung yang ada di puskesmas untuk menyebarkan, menyampaikan kepada keluarga, kepada teman-teman, dan juga pada masyarakat luas. Kita harapkan ke depan tidak ada lagi masyarakat Jawa Tengah yang sakit dan tidak terurus," ucapnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yunita Dyah Suminar mengungkapkan, secara prinsip, semua sasaran usia harus menjalankan pemeriksaan kesehatan. "Kenapa ini harus dilakukan? Karena orientasinya adalah pencegahan, preventif dan promotif. Maka sedini mungkin dilakukan deteksi," katanya. 

Dia menjelaskan, kelompok usia yang menjadi sasaran CKG yakni bayi (berusia 25 jam), balita (1-6 tahun), anak dan remaja (7-18 tahun), dewasa (18-59 tahun), dan lansia (di atas 60 tahun). "Pemeriksaannya berbeda-beda, tapi pada prinsipnya adalah pencegahan penyakit menular dan tidak menular," ujar Yunita. 

Yunita menambahkan, saat ini populasi Jateng sekitar 38 juta jiwa. "Maka targetnya (program CKG) minimal adalah 80 persen. Sekali lagi ini butuh partisipasi semua pihak, khususnya masyarakat yang saat ini momentumnya adalah ulang tahun," ucapnya. 

Dia mengimbau masyarakat agar segera mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile. Karena CKG dilaksanakan menggunakan aplikasi tersebut. "Untuk pemeriksaan (kesehatannya) akan diberikan waktu 30 hari. Misalnya tanggal ulang tahunnya hari ini, dia akan diberi waktu 30 hari untuk memilih hari," kata Yunita. 

Yunita menekankan, meski dimulai Februari, masyarakat yang lahir pada Januari tetap dapat mengakses layanan CKG. "Jadi yang ulang tahun Januari itu akan diperiksa nanti sampai dengan Maret," ucapnya. 

Menekankan pernyataan Nana Sudjana, Yunita mengimbau agar masyarakat bisa memanfaatkan layanan CKG sebaik mungkin. "Jangan sampai pemerintah sudah memfasilitasi, tapi kita enggak mau," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement