REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Layanan deteksi dini untuk mencegah kanker serviks dan kanker payudara disediakan di berbagai puskesmas di Kota Yogyakarta. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat memanfaatkan layanan tersebut, terutama perempuan. Kepala Seksi Pengendalian Pencegahan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Yogyakarta, Iva Kusdyarini mengatakan, masyarakat bisa memeriksakan kesehatan organ reproduksi dengan melakukan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan Pemeriksaan Payudara Klinis (Sadanis) di puskesmas terdekat.
Iva menuturkan, imbauan itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara. Terlebih, dua penyakit ini yang masih menjadi penyebab utama kematian pada perempuan di Indonesia.
Namun, Iva menyebut, masih banyak perempuan yang belum rutin melakukan pemeriksaan kesehatannya. Padahal, deteksi dini dapat membantu mencegah risiko penyakit yang lebih serius.
“Kami mengajak seluruh perempuan, terutama yang sudah menikah atau wanita usia subur (WUS) pada usia 30-50 tahun untuk segera memanfaatkan layanan IVA dan Sadanis di puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. Pemeriksaan ini penting untuk mencegah kanker serviks dan payudara sejak dini," kata Iva dalam keterangannya belum lama ini.
Iva menuturkan, pemeriksaan IVA dan Sadanis sangat penting dilakukan dan layanan ini tersedia di puskesmas secara gratis. Untuk itu, pihaknya juga berupaya meningkatkan akses dan edukasi bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatannya.
"Diharapkan, dengan adanya kesadaran yang lebih tinggi, angka kasus kanker serviks dan payudara dapat ditekan, serta kesehatan perempuan di Yogyakarta semakin terjaga," ucap Iva.
Bidan Puskesmas Mantrijeron, Huriyah mengatakan, hingga kini pelayanan IVA dan Sadanis di puskesmas sebagian besar diikuti oleh peserta KB yang memang rutin mengganti KB-nya di fasilitas kesehatan. "Sampai saat ini kami telah melayani pasangan usia subur (PUS) sebanyak 2.499 pada tahun 2024. Dari jumlah tersebut sebagian besar hanya pengunjung KB. Belum ada yang secara mandiri memeriksakan IVA dan Sadanis secara mandiri padahal pelayanan ini gratis," kata Huriyah.
Dikatakan Huriyah, kasus kanker leher rahim seringkali terlambat ditangani karena tidak dideteksi secara dini. Hal ini menjadikan kasus penderita kanker leher rahim datang ke RS seringkali sudah dalam stadium lanjut.
Ia berharap, perempuan pada kategori WUS secara dini memeriksakan kesehatan reproduksinya secara berkala ke fasilitas kesehatan terdekat. Dengan begitu, diharapkan jika ada kanker dapat terdeteksi secara dini.