Selasa 11 Feb 2025 17:26 WIB

Kampung Madani PNM Hadir di Desa Tanjung Bunut, Warga Intens Dibina Usaha Olahan Nanas

PNM turut membangun MCK serta sumur bor.

PNM kembali menghadirkan kampung binaan dalam rangka pemberdayaan berbasis lokasi, wilayah, daerah dengan memperhatikan ragam kondisi lokal.
Foto: PNM
PNM kembali menghadirkan kampung binaan dalam rangka pemberdayaan berbasis lokasi, wilayah, daerah dengan memperhatikan ragam kondisi lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA ENIM – PNM kembali menghadirkan kampung binaan dalam rangka pemberdayaan berbasis lokasi, wilayah, daerah dengan memperhatikan ragam kondisi lokal. Kali ini Kampung Madani PNM diresmikan di Desa Tanjung Bunut, Kabupaten Muara Enim dengan klasterisasi daun nanas.

Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi bersama Asisten Deputi Pengembangan Hilirisasi Industri Pertambangan Kementerian Ekonomi Agus Wibowo dan Bupati Muara Enim Liono Basuki hadir memberikan dukungan dalam peresmian yang turut disaksikan oleh 55 nasabah PNM Mekaar dan didampingi oleh Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti.

Baca Juga

Nasabah di wilayah Kampung Madani PNM diberikan pelatihan menenun dengan menggunakan serat daun nanas untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pemberdayaan.

Prasetya menilai Kampung Madani PNM dengan Klasterisasi Pengolahan Serat Daun Nanas dapat memberikan nilai tambah bagi warga desa yang belum memiliki penghasilan. Pasalnya, bukan hanya memberikan pelatihan, PNM turut menyumbangkan alat pencacah yang dapat mendukung kemudahan masyarakat.

"Pengolahan ini mengubah limbah dari daun nanas menjadi serat nanas yang dapat digunakan menjadi kain, busana, serta kerajinan tangan. Manfaatnya banyak, selain bahan yang ramah lingkungan mudah terurai oleh bakteri ketika dikreasikan lagi bisa menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi,” jelasnya.

Selain bantuan alat pencacah daun nanas, PNM turut membangun MCK serta sumur bor yang bisa dinikmati oleh masyarakat desa secara umum.

“Sebelum ada program Kampung Madani PNM, warga belum memiliki kegiatan ekonomi tetap, sekarang mereka jadi punya pekerjaan yang menghasilkan pendapatan. Pelatihan yang diberikan juga membuka wawasan baru dalam pengolahan daun nanas, yang berpotensi menciptakan peluang bisnis lebih luas,” tutup Prasetya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement