Rabu 12 Feb 2025 08:37 WIB

Houthi Siap Kerahkan Serangan Militer Lawan Eskalasi Israel di Gaza

Hari berikutnya di Jalur Gaza adalah kemenangan bagi Perlawanan Palestina.

Penampakan rudal Palestina 2 yang diluncurkan ke Israel oleh kelompok Houthi pada Ahad (15/9/2024).
Foto: Media Militer Houthi
Penampakan rudal Palestina 2 yang diluncurkan ke Israel oleh kelompok Houthi pada Ahad (15/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Pemimpin Houthi Ansar Allah, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, pada Selasa (12/3/2025), menegaskan, pihaknya siap untuk meningkatkan eskalasi terkait sikap Israel terhadap Jalur Gaza. Abdul Malik menegaskan dukungan pihaknya dalam bidang militer, media, dan politik untuk rakyat Palestina.

“Kami siap untuk intervensi militer untuk melawan eskalasi Israel di Gaza,” kata dia, Rabu (12/2/2025) seperti dilansir Al Mayadeen. 

Baca Juga

Israel dilaporkan mengkhianati kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku sejak 19 Januari 2025. Tidak hanya membatasi pengiriman bantuan kemanusiaan, Israel pun kerap menyerang warga Gaza yang mulai berpindah ke arah utara. 

Al-Houthi berbicara pada hari  peringatan penarikan mundur Marinir AS dari Sanaa. Dia menegaskan, hari berikutnya di Jalur Gaza adalah kemenangan bagi Perlawanan Palestina. 

Pemimpin Yaman tersebut mengatakan bahwa Amerika berusaha untuk menghancurkan Yaman dan mengambil alih kendali atas Yaman dengan cara yang sesuai dengan kepentingan mereka. “Agenda Amerika di kawasan ini merusak dan menimbulkan bencana,”ujar dia.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menangani dunia Arab dan Islam dengan keserakahan dan kebencian, terutama karena pendekatannya membahayakan semua negara tersebut tanpa terkecuali.

Pemimpin Ansar Allah itu menekankan, Marinir yang keluar dari ibukota Sanaa sama dengan kegagalan AS untuk mengendalikan negara itu. Dia mencatat bahwa mendominasi Makkah dan Madinah adalah bagian dari proyek Zionis, yang dikelola secara bertahap. 

“Ada saksi keserakahan Amerika, dan buktinya adalah apa yang dikatakan Presiden AS Donald Trump, bahkan terhadap negara-negara 'non-Islam',” kata al-Houthi, seraya menekankan bahwa Amerika ”mendapat manfaat besar dari kebodohan negara-negara Arab tertentu.” 

photo
Presiden Donald Trump menyambut Raja Yordania Abdullah II di Gedung Putih, Selasa, 11 Februari 2025, di Washington. - (AP Photo/Evan Vucci)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement