Rabu 12 Feb 2025 08:52 WIB

Penderita Diabetes dan Obesitas Rentan Terkena Jamur di Kulit

Keringat pada tempat-tempat yang lembap menyebabkan munculnya jamur.

Jamur di kulit bisa terpengaruh dengan kondisi tubuh masing-masing orang.
Foto: Dok. www.freepik.com
Jamur di kulit bisa terpengaruh dengan kondisi tubuh masing-masing orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Ulul Albab, SpOG menjelaskan munculnya jamur di kulit bisa terpengaruh dengan kondisi tubuh masing-masing orang. Salah satunya yang memiliki penyakit seperti diabetes dan obesitas.

Menurut dia, seseorang dengan penyakit tersebut memiliki kondisi kulit yang lembap sehingga bisa menyebabkan jamur menyebar lebih cepat. "Biasanya bagi mereka yang kena diabetes dan obesitas, karena bagian-bagian yang lembapnya lebih banyak. Makanya kenapa yang manis jangan terlalu manis, karena bisa juga jamur terpengaruh bertumbuh di sana," kata dr Ulul Albab, SpOG, Selasa (11/2/2025).

Baca Juga

Dokter Ulul menjelaskan jamur itu khas atau wujud kelainan kulit, seperti terbentuknya batas tegas di antara kulit yang sehat dan daerah pinggirnya ada kemerahan. "Kalau digaruk keluar, putih-putihnya kaya serbuk seperti itu. Biasanya itu muncul pada kondisi-kondisi, misalnya berkeringat, lembap," katanya.

Dikatakannya, jamur memiliki masa inkubasi, yaitu waktu antara seseorang terpapar jamur hingga gejala mulai muncul seperti gatal. "Jadi kadang-kadang di awal, ketika kita terpapar jamur belum ada gejalanya. Misalnya, ketika kita pakai sepatu berjam-jam atau nggak ganti kaos kaki berhari-hari, nggak saat itu kemudian kena jamur, tapi setelahnya baru muncul jamurnya," ujar dia.

Lebih lanjut ia mengatakan keringat pada tempat-tempat yang lembap menyebabkan munculnya jamur. Seperti di daerah-daerah lipatan pada kulit yang tidak secara langsung sering dibersihkan. "Jamur itu jarang sekali adanya di jidat atau di pipi karena itu paling sering dibersihkan. Tapi seperti di sela-sela kaki, lipatan di paha, lipatan perut, dan itu yang paling sering ada jamur karena di bagian tersebut keringat itu jarang bisa langsung dibersihkan," terangnya.

Dia menambahkan menjaga kebersihan tubuh, terutama area yang mudah berkeringat menjadi salah satu cara memotong rantai inkubasi dari jamurnya tersebut. "Jadi pastikan saat keringetan, paling betul kita keringkan. Kemudian kita cuci dengan sabun dan air mengalir," kata dokter Ulul.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement