Kamis 13 Feb 2025 05:57 WIB

Waspada! Ini Praktik Berbuka Puasa yang Melanggar Syariat

Ada hal-hal yang bersumber dari syariat justru menjadi bertentangan dengan syariat.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ribuan masyarakat Indonesia berdoa menjelang buka puasa Ramadhan di acara Doa Untuk Gaza di depan pintu Monas di sebrang Patung Arjuna Wijaya atau yang biasa dikenal masyarakat sebagai
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Ribuan masyarakat Indonesia berdoa menjelang buka puasa Ramadhan di acara Doa Untuk Gaza di depan pintu Monas di sebrang Patung Arjuna Wijaya atau yang biasa dikenal masyarakat sebagai

REPUBLIKA.CO.ID, Para ulama sepakat bahwa berbuka puasa disyariatkan ketika matahari terbenam, yang menandakan datangnya waktu Maghrib. Di sebagian masyarakat Indonesia, buka puasa menjadi bentuk tradisi tersendiri yang berbeda-beda gayanya di setiap daerah.

Ustaz Ahmad Sarwat Lc dalam buku Ramadhan Antara Syariat dan Tradisi terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, secara umum berbuka puasa adalah ibadah yang disyariatkan dalam agama Islam. Namun jangan sampai buka puasa malah bertentangan dengan syariat Islam.

Baca Juga

Ustaz Sarwat mengatakan, berbuka puasa tentu jelas-jelas memiliki landasan syariah berdasarkan hadits ini.

لََيََزالََالَناسََبَْرَيَمَاَعَجََلواَالفَطَْرََ َ

Dari Sahl bin Saad bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan berbuka." (HR Bukhari danMuslim)

Ustaz Sarwat menerangkan, kadang-kadang hal yang asalnya bersumber dari syariat Islam bisa berubah jadi bertentangan dengan syariat. Misalnya ketika bercampur dengan tradisi yang sesungguhnya malah bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar syariat.

Ia memberi contoh yang mudah adalah berbuka puasa dengan memakan apa saja dalam jumlah sebanyak- banyaknya. Perut pun terisi penuh sesak sampai tidak bisa bernafas. 

"Menghidangkan makanan yang terlalu banyak sehingga sampai jatuh pada sikap tabdzir dan israf, juga tidak dianjurkan dalam berbuka puasa," ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement