Kamis 13 Feb 2025 03:58 WIB

Deddy Corbuzier Diangkat Jadi Stafsus Menhan, Ketum Muhammadiyah: Harus Switch On

Haedar mengaku tak ingin komentar terkait personal.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin melantik sejumlah staf khusus (stafsus), termasuk Deddy Corbuzier.
Foto: Republika.co.id
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin melantik sejumlah staf khusus (stafsus), termasuk Deddy Corbuzier.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Deodatus Andreas Deddy Cahyadi atau yang biasa dikenal sebagai Deddy Corbuzier diangkat menjadi Staf Khusus Menteri Pertahanan (Stafsus Menhan) bidang komunikasi sosial dan publik. Pengangkatan Deddy yang juga Youtuber ini menjadi sorotan publik pada masa efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. 

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengatakan, siapapun yang mendapat amanah harus bisa melakukan upaya dan langkah yang mengarah kepada kemanfaatan untuk masyarakat luas.  

Baca Juga

“Siapapun yang dapat amanah, latar belakang apapun, dia harus melakukan langkah switch on yang bisa mengarah pada kemanfaatan, yang memberi peran, yang betul-betul diharapkan dan bisa bermanfaat bagi rakyat,” kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Rabu (12/2/2025).  

Dalam pengangkatannya sebagai Stafsus Menhan, kapabilitas Deddy Corbuzier juga dipertanyakan publik. Meski demikian, Haedar menuturkan, ia tidak ingin berkomentar terkait dengan personal. 

photo
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir membawakan pidato sambutan dalam acara peluncuran buku Bangkitnya Kewirausahaan Sosial - Kisah Muhammadiyah di Museum Muhammadiyah, kampus UAD, DI Yogyakarta, Senin (13/1/2025). - (muhammadiyah)

Hanya saja, Haedar menuturkan agar siapapun yang diangkat menjadi pejabat publik merupakan anak bangsa yang dapat berperan untuk kepentingan bangsa dan negara. 

“Saya tidak ingin masuk ke orang per orang, tetapi memang ke depan kita harus semakin mengarah kepada memilih anak-anak bangsa yang betul-betul bukan hanya aspek profesionalitas, kemampuan, tapi juga multi dimensi yang menyangkut kepentingan memimpin bangsa,” ucap Haedar. 

Haedar pun menyebut, ia percaya bahwa dalam pengangkatan pejabat negara oleh pemerintah dilakukan untuk mengangkat harkat, martabat, dan kemajuan bangsa. 

Over all, sebenarnya kita berharap dan kita percaya pemerintah ini akan berjalan dengan sistem meritokrasi, melangkah dengan kebijakan-kebijakan yang objektif untuk kepentingan bangsa dan negara. Tapi, ada poin sangat mendasarkan dari Pak Prabowo di mana ingin membangun bangsa dan negara ini yang langsung bisa mengangkat harkat, martabat, dan kemajuan bangsa,” katanya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement