Kamis 13 Feb 2025 10:43 WIB

Tolak Rencana Trump Caplok Gaza, Macron: Warga Gaza Berhak Wujudkan Palestina Merdeka

Macron mengecam Trump yang terlalu berambisi mencaplok Gaza Palestina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto: AP Photo/Michel Euler
Presiden Prancis Emmanuel Macron.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS --  Setiap membicarakan Gaza, Presiden Amerika Donald Trump selalu menjelaskan komitmennya untuk mencaplok Gaza Palestina untuk berada di bawah otoritas Amerika. Nantinya kawasan tersebut akan disulap menjadi Riviera Timur Tengah, kawasan pesisir elite yang menjadi pusat hunian dan bisnis.

Namun bukan tanpa konsekuensi, rencana itu akan menggusur semua warga asli penduduk tersebut untuk dipindahkan ke negara lain, seperti Mesir dan Yordania. Jika memang itu berjalan, maka warga asli Gaza akan kehilangan kemerdekaannya. Bangsa Palestina yang sejak lama ada akan hilang dari peta dunia.

Baca Juga

Rencana itu pun menuai penolakan dari berbagai petinggi negara. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengkritik rencana mitranya dari AS Donald Trump untuk merebut Jalur Gaza, dengan menyatakan bahwa "Gaza bukanlah sebidang tanah kosong, melainkan dua juta orang tinggal di sana."

Macron menekankan, dalam wawancaranya dengan Kantor Berita CNN, bahwa solusi terkait Gaza "tidak bisa melalui kesepakatan real estat, melainkan cara terbaik adalah melalui proses politik", sehingga "dua juta warga Palestina tidak bisa diminta meninggalkan Jalur Gaza."

Macron menekankan perlunya mempertahankan perjanjian gencatan senjata di Gaza dan melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, dengan menyatakan "rasa hormatnya terhadap keinginan Palestina untuk memiliki negara merdeka."

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement