Kamis 13 Feb 2025 13:37 WIB

Bersiap Hadapi Iran, Israel akan Terima Kiriman 'Induk Semua Bom' MOAB dari AS

Amerika mengirimkan senjata berat MOAB ke Israel.

Bom penghancur bunker MOAB buatan Amerika
Foto: Tangkapan layar
Bom penghancur bunker MOAB buatan Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sejak Trump resmi menjadi Presiden Amerika, eskalasi Timur Tengah semakin mendidih. Bukan hanya soal Israel berperang melawan Palestina, Lebanon, dan Houthi, tapi juga Iran.

Trump sejak awal dilantik langsung menjatuhkan sanksi yang menurutnya paling berat. Bentuknya berupa larangan ekspor energi hingga nol. Namun Iran dengan santainya merespons hal tersebut tidak akan mempengaruhi rutinitas yang sudah berjalan di negeri legasi peradaban Persia tersebut. Presiden Iran Mashoud Pezeshkian menegaskan Iran adalah negara kaya. Bahkan kini pihaknya mengoptimalkan eksplorasi minyak di sumur South Pars yang dikatakan sebagai sumur dengan cadangan minyak bumi terbanyak di dunia.

Baca Juga

Sebelumnya, pada saat perang Israel dengan Gaza, Hizbullah Lebanon, dan Houthi, memanas, Iran juga ikut serta meluncurkan rudal jarak jauhnya hingga meledakkan sejumlah kawasan Tel Aviv. Kejadian ini menjadi evaluasi serius di internal Israel dan Amerika. Salah satu poin evaluasi itu adalah keseriusan Israel di waktu yang akan datang untuk menyerang Iran dengan senjata yang lebih berat, yaitu senjata bom penghancur bunker seperti yang diledakkan di Lebanon yang mewafatkan Sekjen Hizbullah Hasan Nasrallah.   

Pernyataan orang dekat Trump

Surat kabar Jerman Bild mengungkapkan hari ini, Jumat, bahwa utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengumumkan niat negaranya untuk menyerahkan salah satu sistem senjata non-nuklir terkuat kepada "Israel", yang dikenal sebagai "Mother of All Bombs."

Menurut surat kabar tersebut, Witkoff mengatakan bahwa Pentagon akan mengirim bom GBU-43/B ke Israel, yang sangat besar dan beratnya sekitar 10 ton dan mampu menghancurkan bunker bawah tanah yang dalam.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement