Kamis 13 Feb 2025 14:50 WIB

Komunitas Madura dan Papua di Yogya Bersitegang, Sultan Turun Tangan, Ini Solusinya

Sultan menerima audiensi dari Komunitas Madura Yogyakarta untuk meredam ketegangan

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan sapa aruh kepada lurah dan pamong di Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023). Saat Sapa Aruh yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Sri Sultan HB X berpesan kepada 7 ribu lurah dan pamong desa bahwa mari bersama berikhtiar Jogja Nyawiji Ing Pesta Demokrasi demi menjaga Indonesia pada Pemilu 2024 mendatang.  Sultan berpesan juga agar mewaspadai persaingan antarkontestan Pemilu yang dapat mempertajam polarisasi di masyarakat. Lurah dan pamong juga harus bersikap netral serta mengedepan kondusifitas untuk menjaga masyarakat yang berbeda pilihan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan sapa aruh kepada lurah dan pamong di Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023). Saat Sapa Aruh yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Sri Sultan HB X berpesan kepada 7 ribu lurah dan pamong desa bahwa mari bersama berikhtiar Jogja Nyawiji Ing Pesta Demokrasi demi menjaga Indonesia pada Pemilu 2024 mendatang. Sultan berpesan juga agar mewaspadai persaingan antarkontestan Pemilu yang dapat mempertajam polarisasi di masyarakat. Lurah dan pamong juga harus bersikap netral serta mengedepan kondusifitas untuk menjaga masyarakat yang berbeda pilihan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — DIY dihebohkan dengan beredarnya surat terbuka berisi tantangan carok dari masyarakat Madura terhadap warga Papua. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pun merespons ketegangan yang terjadi oleh kelompok bersitegang.  

Bahkan, Sultan menerima audiensi dari Komunitas Madura Yogyakarta (KMY) untuk meredam ketegangan dan menghindari terjadinya konflik. Pertemuan dilakukan di Komplek Kepatihan Yogyakarta pada Rabu (12/2/2025) kemarin secara tertutup.

Baca Juga

Sultan menuturkan, masalah yang berkembang antara masyarakat Madura dan Papua di DIY telah melalui beberapa pertemuan. Pertemuan dilakukan baik antara forkopimda maupun perwakilan masyarakat.

Sultan juga menyebut dirinya telah menerima laporan hasil pertemuan tersebut. “Kami sudah berproses rapat dari satu tempat ke tempat lain. Semua unsur yang berkait itu sudah melakukan jalur-jalur pertemuan-pertemuan. Kesimpulannya sudah ada, ya, dari surat, dari pimpinan Madura juga punya, hasil rapat-rapat bersama forkopimda dan perwakilan, mereka juga sudah berproses semua," kata Sultan.

Sultan menyebut, sudah ada dua keputusan penting sebagai langkah jangka pendek untuk meredakan situasi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement