Kamis 13 Feb 2025 17:03 WIB

Benarkah Komunitas Papua dan Madura di Yogyakarta Bersitegang? Ini Faktanya Kata Polisi

Kepolisian akan lebih meningkatkan pengamanan melalui metode patroli dan preventif

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Teguh Firmansyah
Kapolda DIY Irjen Pol. Suwondo Nainggolan
Foto: ANTARA/HO-Polda DIY
Kapolda DIY Irjen Pol. Suwondo Nainggolan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Polisi meningkatkan pengamanan menyusul adanya ketegangan antara komunitas Madura dan Papua di DIY. Bahkan, beberapa hari lalu beredar surat terbuka yang berisi tantangan carok dari masyarakat Madura untuk masyarakat Papua.

Dari surat yang beredar, disebut sudah terjadi puluhan kali kasus yang tidak mengenakan dilakukan komunitas Papua di Yogyakarta terhadap Madura. Seperti mengambil barang di toko kelontong milik masyarakat Madura namun tidak dibayar, bahkan melakukan perusakan tempat usaha.

Baca Juga

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan, konflik itu sebenarnya bukan merupakan konflik etnis, namun individu.

“Ini bukan persoalan etnis, ini persoalan individu melakukan perbuatan pidana,” kata Suwondo mendampingi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono usai menerima audiensi Komunitas Madura Yogyakarta (KMY) di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Rabu (12/2/2025).

Suwondo menyebut, kepolisian akan lebih meningkatkan pengamanan melalui metode patroli dan preventif guna mencegah terjadinya peristiwa pidana. Ia juga sudah merancang akan menerapkan patroli dari mulai Babinsa, Polsek dan Koramil, lalu Polres, dan lapis Polda dengan sistem yang diubah.

Patroli akan bersifat stasioner, misalnya dengan makan di warung kelontong, atau duduk di warmindo. Jika mengharuskan adanya penegakan hukum, maka polisi dan jajaran akan melakukan penegakan sesuai rasa keadilan dari semua.

Suwondo mengatakan, pada 2025 ini Polda DIY sudah menindak oknum dari tiga kejadian pidana yang menimpa warung Madura. Bahkan, dari kejadian yang ditindak tanpa adanya laporan dari masyarakat, namun dari pantauan yang dilakukan.

“Beberapa kejadian tanpa laporan masyarakat sudah kami proses. Kejadian terakhir ini juga sudah kami proses. Kita mencoba terus responsif terhadap masyarakat,” ucap Suwondo.

Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono ke X menuturkan, masalah yang berkembang antara masyarakat Madura dan Papua di DIY telah melalui beberapa pertemuan. Pertemuan dilakukan baik antara forkopimda maupun perwakilan masyarakat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement