REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Donald Trump diperkirakan tak begitu memperhatikan negara-negara di Asia Tenggara. Sebab politisi Partai Republik itu akan lebih banyak fokus kepada dalam negeri, Israel, dan Eropa.

Mantan Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake Jr. mengatakan hal tersebut untuk menanggapi tentang Trump yang tidak terlalu memperhatikan hubungan AS dan ASEAN selama pemerintahannya yang pertama.

“Sejujurnya, mungkin ada baiknya untuk sedikit menjauh dari radarnya (Trump). Dan kemudian biarkan diplomat karir dan orang-orang karir mengelola hubungan,” kata Blake dalam diskusi publik yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Kamis.

Menurut Duta Besar AS untuk Indonesia periode 2014-2016 itu, banyak yang memahami bahwa potensi besar tidak hanya di Indonesia tetapi ASEAN secara global, seraya menambahkan ASEAN akan tumbuh secara eksponensial karena faktor demografi.

Pada 2050, lanjut Blake yang juga menjabat sebagai Direktur Pelaksana Senior konsultan perdagangan internasional McLarty Associates, ASEAN akan menjadi salah satu mitra dagang terpenting AS, bersama China dan India.

“Jadi saya pikir kita semua paham betul bahwa sangat penting bagi kita untuk melibatkan ASEAN, dan khususnya negara terpenting di ASEAN, Indonesia,” ujar Blake.

Dia pun menambahkan orang pintar di Washington yang mencoba untuk mendorong kebijakan untuk melibatkan ASEAN kemungkinan menyadari potensi besar ASEAN di masa mendatang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika