REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelbagai ahli tafsir mengaitkan Alquran surah al-Baqarah ayat ke-259 dengan sosok Uzair. Ia merupakan seorang nabi pada masa Bani Israil.
Pada suatu ketika, Uzair sedang melintasi sebuah negeri yang porak poranda. Ulama-ulama penafsir surah al-Baqarah tersebut berpendapat, negeri yang sedang dilintasi Uzair itu adalah Baitul Muqaddas, Palestina. Kawasan tersebut telah dihancur-leburkan oleh penguasa yang bernama Bukhtunnashir.
Uzair melintasi bangunan-bangunan yang telah roboh di sisa-sisa permukiman tersebut. Ia berhenti sambil merenungkan mengapa kondisi itu bisa terjadi, padahal sebelumnya kawasan ini ramai.
"Bagaimana Allah akan menghidupkan suatu negeri yang sudah mati?" katanya dalam hati.
Kemudian, Allah menakdirkan Uzair tertidur selama 100 tahun. Setelah itu, sang nabi dibangunkan atau dihidupkan kembali.
Ketika ia terbangun, malaikat turun kepadanya dan bertanya, "Berapa lama kamu berada di sini?"
Uzair menjawab, "Satu atau setengah hari." Rupanya, ia menyangka telah tertidur hanya seharian.
Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu telah tinggal di sini selama 100 tahun. Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikanmu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali; kemudian Kami membalutnya dengan daging."Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati), ia pun berkata, "Saya yakin bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.'' (QS al-Baqarah [2]: 259).
Setelah itu, Uzair memutuskan untuk kembali ke kampungnya sendiri dengan menunggangi keledainya tersebut. Begitu tiba, ia menyaksikan desanya sudah banyak diisi oleh penduduk yang jumlahnya melampaui yang ia kira.
Ketika melewati orang-orang, ternyata mereka tidak mengenalinya lagi. Masih mengenal jalan yang ada, Uzair pun mendatangi rumahnya. Di sana, ada seorang wanita buta yang berusia amat renta.
Sebagaimana dikisahkan Ibnu Katsir, saat Uzair meninggalkan kaumnya, wanita itu berusia 20 tahun dan telah mengenal Uzair dengan baik.
"Wahai Ibu, apakah ini rumah Uzair?" tanyanya.
Wanita itu membenarkannya dan menangis. Sebab, selama 100 tahun tak ada orang yang menyebut nama tersebut.
Uzair pun memperkenalkan dirinya dan menceritakan tentang "kematiannya" selama 100 tahun. Wanita itu tak memercayai ucapannya begitu saja.
Uzair masyhur sebagai orang yang mustajab doanya. Dan, ia senantiasa mendoakan orang yang sakit dan tertimpa musibah untuk diberikan kesehatan dan kesembuhan.
"Berdoalah kepada Allah agar mengembalikan penglihatanku sehingga aku bisa mengenalimu," pinta wanita itu.
Uzair berdoa untuk kesembuhan wanita itu. Ia kemudian mengusapkan kedua tangannya ke mata perempuan tua itu. Atas izin Allah, wanita itu pun sembuh dan bisa mengenali Uzair.
View this post on Instagram