REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Cirebon melonjak. Masyarakat pun diminta untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Penjabat (Pj) Walikota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, sepanjang Januari 2025, tercatat ada 82 kasus DBD di Kota Cirebon. Angka itu melonjak signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 28 kasus.
“Tapi belum KLB. Karena (penetapan KLB) ada mekanismenya,” ujar Agus, usai pencanangan PSN di Puskesmas Kejaksan Kota Cirebon, Jumat (14/2/2025).
Untuk mencegah semakin meningkatnya kasus DBD, Agus sudah mengeluarkan surat edaran untuk melakukan gerakan PSN serentak. Ia menilai, pelaksanaan PSN dengan 3M merupakan cara yang efektif untuk mencegah DBD. “Kalau fogging hanya membunuh nyamuk dewasanya,” katanya.
Sedangkan telur dan jentik nyamuk, hanya bisa diberantas dengan gerakan 3M. “Jangan sampai ada potensi air tergenang yang menjadi tempat menetas dan berkembangnya nyamuk DBD,” kata Agus.
Untuk itu, Agus mengajak seluruh masyarakat untuk bergotong royong membersihkan lingkungan, menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, dan mendaur ulang barang-barang yang bisa menampung air.
Gerakan PSN itu juga menyasar pada penguatan peran anak sekolah, dengan mengaktifkan kembali program Siswa Pemantau Jentik (Sipetik) sebagai bagian dari edukasi kesehatan sejak usia dini. Diharapkan, upaya itu dapat mengurangi penyebaran penyakit dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan sehat.
Sementara menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Siti Maria Listiawaty, sepanjang Januari 2025 hingga pertengahan Februari ini, kasus DBD di Kota Cirebon mencapai 140 kasus. Dari jumlah itu, kasus yang terjadi sepanjang Januari 2025 sebanyak 82 orang. “Sampai saat ini data masih terus berjalan. Untuk yang dirawat juga masih ada,” kata Maria.
Maria mengatakan, hampir setiap hari ada surat masuk dari puskesmas dan rumah sakit yang menerangkan adanya pasien yang dirawat karena DBD. Untuk itu, Pemkot Cirebon menggalakkan PSN ini. Ia menjelaskan, nyamuk merupakan contoh hewan yang bermetamorfosis dengan sempurna. Untuk telur, larva, dan pupa, hidup dan berkembang di dalam air. Sedangkan nyamuk dewasa, hidup di udara.
Untuk itu, kata Maria, fogging hanya efektif untuk nyamuk dewasa. Sedangkan untuk telur, larva dan pupa dilakukan dengan PSN. “Kami juga memiliki program siswa pemantau jentik sehingga mereka bisa memantau jentik, baik yang ada di sekolah maupun di rumah,” katanya.