REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Para tahanan Palestina yang dibebaskan membakar pakaian yang dipaksa oleh otoritas penjara Israel untuk mereka kenakan sebelum dibebaskan, yang memicu kemarahan di Palestina dan kecaman di Israel, karena pakaian tersebut bertuliskan frasa dan simbol Israel.
Sebelumnya, Lembaga Penyiaran resmi Israel menerbitkan foto-foto para tahanan yang mengenakan kemeja putih dengan Bintang Daud dan logo Layanan Penjara, bersama dengan kata-kata "Kami tidak melupakan dan kami tidak memaafkan" di kedua sisinya.
Setelah memaksa para tahanan untuk mengenakan kaos tersebut, Dinas Penjara mengambil foto-foto mereka, yang digambarkan sebagai tindakan yang memalukan, setelah para tahanan dipaksa berlutut dan menundukkan kepala, sementara foto-foto lainnya diambil di dalam halaman penjara Israel, di mana para tahanan dibariskan dalam antrean dan dikelilingi oleh kawat berduri.
Menurut laporan Aljazeera, dikutip Ahad (16/2/2025), hal ini terjadi tak lama setelah para tahanan Israel di Jalur Gaza diserahkan kepada Palang Merah dengan membawa hadiah dan mengenakan pakaian yang bersih dan rapi.
Begitu mereka tiba di Rumah Sakit Gaza Eropa di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, sejumlah tawanan yang dibebaskan membakar pakaian-pakaian tersebut, yang bertuliskan simbol-simbol Israel seperti Bintang Daud, di tengah sorak-sorai keluarga dan penerima, yang mengindikasikan penolakan tegas terhadap upaya penjajah Israel untuk memaksakan simbol-simbolnya kepada mereka.
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengutuk Israel karena memaksa para tahanan Palestina mengenakan slogan-slogan rasis di kaos sebelum dibebaskan, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan tahap keenam dalam perjanjian gencatan senjata Gaza tahap pertama.
الأهالي يحرقون ملابس الاحتلال التي ألبسها لأسرى قطاع غزة قبل تحررهم ضمن صفقة التبادل. pic.twitter.com/HaVWLEmbCF
— شبكة قدس الإخبارية (@qudsn) February 15, 2025
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengutuk kejahatan penjajah Israel yang mengenakan slogan-slogan rasis di punggung para tawanan heroik kami dan memperlakukan mereka dengan kekejaman dan kekerasan, dalam sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan norma-norma kemanusiaan, yang bertentangan dengan komitmen kuat perlawanan terhadap nilai-nilai moral dalam memperlakukan tawanan musuh.
BACA JUGA: 'Israel Telah Menjadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah'
Hamas menekankan posisinya bahwa pembebasan tiga tahanan Israel, hari ini, menempatkan Tel Aviv di bawah tanggung jawab untuk mematuhi perjanjian dan protokol kemanusiaan, dan untuk memulai negosiasi tahap kedua tanpa penundaan.
Gerakan Jihad Islam juga mengutuk dengan sangat keras, dalam sebuah pernyataan, "kejahatan rasis baru yang dilakukan oleh pasukan penjajah terhadap para tawanan Palestina yang telah dibebaskan."