Ahad 16 Feb 2025 13:22 WIB

Tiga Siswa Difabel Tampil Memukau pada Kompetisi Tari Nasional di GIK UGM

Grup Kaliba Dance menggabungkan gerakan tari tradisional dari berbagai daerah.

Rep: Nazwa Azura Citra Wardana/ Red: Fernan Rahadi
Tiga siswa difabel dari SMA Luar Biasa (SMALB) 1 Bantul tampil memukau pada iForte National Dance Competition yang digelar di Pendopo Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Yogyakarta, Sabtu (15/2/2025).
Foto: dokpri
Tiga siswa difabel dari SMA Luar Biasa (SMALB) 1 Bantul tampil memukau pada iForte National Dance Competition yang digelar di Pendopo Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Yogyakarta, Sabtu (15/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebuah kisah inspiratif muncul di tengah kompetisi tari nasional iForte National Dance Competition yang digelar di Pendopo Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Yogyakarta, Sabtu (15/2/2025). Tiga siswa dari SMA Luar Biasa (SMALB) 1 Bantul, Yogyakarta, membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi semangat berkarya. Mereka adalah Nur Saharani, Diandra Ratih, dan Mei Naswa, yang tergabung dalam grup tari "Kaliba Dance". Ketiganya menjadi satu-satunya peserta difabel yang ikut dalam ajang bergengsi ini, bersaing dengan 413 peserta dari 127 kota di seluruh Indonesia.

Grup Kaliba Dance tampil memukau dengan menggabungkan gerakan tari tradisional dari berbagai daerah dengan musik yang mengusung tema nasionalisme, yaitu lagu "Inspirasi Diri", yang dibawakan oleh Yura Yunita. Meskipun mereka adalah penyandang tuna rungu dan wicara, mereka menari dengan penuh semangat, mengikuti irama melalui hitungan dan hentakan yang terasa melalui kaki.

"Kami mungkin tidak bisa mendengar musiknya, tetapi kami bisa merasakannya melalui hentakan. Kami ingin menunjukkan bahwa meskipun memiliki keterbatasan, kami tetap bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini dan memberikan yang terbaik," ungkap Nur Saharani salah satu penari, usai penampilannya.

Persiapan mereka bukan hal yang mudah. Selama tiga pekan mereka berlatih intensif, berusaha menyesuaikan gerakan tari dengan durasi dan irama lagu. Meskipun tantangan besar dihadapi, semangat dan tekad mereka untuk menunjukkan karya terbaik justru semakin membara.

"Mereka ingin menunjukkan kepada dunia bahwa penyandang disabilitas juga memiliki potensi besar. Lewat karya seni ini, mereka ingin mengajak kita semua untuk melihat kemampuan mereka, bukan keterbatasannya," kata Guru program khusus Bina Wicara Artikulasi dan Persepsi Bunyi SLB 1 Bantul, Elwis Latifah.

iForte National Dance Competition yang digelar oleh iForte dan Protelindo Group ini bertujuan untuk mengangkat semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap budaya Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda. Ariek Kurniawati, GM of Sales iForte, menegaskan pentingnya acara ini sebagai ruang bagi anak muda untuk mengekspresikan diri lewat seni yang juga mencerminkan nilai-nilai budaya bangsa.

"Selain mencari talenta baru, kompetisi ini juga bertujuan untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya mencintai budaya sendiri, terutama di tengah tantangan globalisasi. Kami ingin anak-anak muda, termasuk penyandang difabilitas, merasa bangga dengan identitas budaya Indonesia," ujarnya.

photo
Gusti Kanjeng Ratu Bendara (tengah) hadir dalam ajang kompetisi tari nasional iForte National Dance Competition yang digelar di Pendopo Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Yogyakarta, Sabtu (15/2/2025). - (Nazwa Azura Citra Wardana)

Kompetisi ini juga membuka ruang bagi seluruh peserta, tanpa terkecuali difabel, untuk mengekspresikan kemampuan mereka. Dengan adanya kelompok seperti Kaliba Dance, iForte ingin menunjukkan bahwa seni adalah sarana untuk menyatukan dan menginspirasi banyak pihak, tanpa melihat perbedaan.

Melalui kompetisi ini, para peserta diharapkan tidak hanya menunjukkan keterampilan seni, tetapi juga membawa pesan yang kuat: bahwa Indonesia adalah bangsa yang inklusif, yang menghargai setiap potensi yang ada. Kaliba Dance telah membuktikan bahwa anak difabel juga dapat berperan dalam memajukan seni dan budaya bangsa.

Dengan semangat ini, diharapkan bahwa para generasi muda Indonesia dapat terus berprestasi tanpa mengenal batas, dan bersama-sama menjaga serta melestarikan warisan budaya bangsa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement