REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Salah satu aktivitas yang kerap dilakukan jamaah umroh dan haji saat di Makkah maupun Madinah adalah minum air zamzam. Apalagi, air zamzam ini disediakan di sejumlah titik di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi.
Ketika jamaah haji atau umroh meminum air Zamzam, mereka dianjurkan untuk membaca doa. Berikut doa minum air Zamzam:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ
Allahumma inni as’aluka ilman nafian, wa rizqan wasian, wa syifa’an min kulli da’in.
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit.” (HR Ad-Daruqhutni).
Minum air zamzam tidak hanya bisa dilakukan saat di Makkah atau Madinah. Air Zamzam kerap menjadi 'oleh-oleh wajib' bagi jamaah haji atau umroh untuk dibawa ke Tanah Air. Bagi yang meminumnya selain di Makkah atau Madinah, bisa membaca doa yang sama.
Air Zamzam memiliki sejarah yang kaya dalam Islam dan diyakini oleh umat Muslim sebagai air suci yang berasal dari sumur Zamzam di Makkah, Arab Saudi. Berdasarkan sejarah Islam, sumur Zamzam bermula dari kisah Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail.
Ketika Nabi Ibrahim meninggalkan istrinya, Hajar, dan putranya Nabi Ismail di gurun Makkah atas perintah Allah, mereka kehabisan air minum. Hajar yang sedang mencari air untuk Ismail berlari bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah tujuh kali.
Menurut cerita, malaikat Jibril kemudian datang untuk membantu. Dia mengatakan kepada Siti Hajar untuk menaruh Ismail ke tanah, di tempat yang kini dikenal dengan sumur Zamzam. Seperti umumnya bayi, Ismail duduk sambil mengerukkan kakinya ke tanah. Tiba-tiba, mata air yang segar keluar dari tanah yang dikeruk tadi.
Air tersebut kemudian menjadi sumber yang melimpah dan memberikan air minum yang cukup untuk Hajar dan putranya. Air ini lah yang kemudian dikenal sebagai Air Zamzam. Sejak itulah Air Zamzam ini dianggap sebagai air yang berkah dan suci.