REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kondisi Jalur Pantura Indramayu yang banyak lubang selama ini dikeluhkan para pengguna kendaraan. Pasalnya, kondisi itu menyebabkan kerawanan terjadinya kecelakaan maupun kerusakan pada kendaraan.
Tak sedikit pula warganet yang mengunggah kondisi Jalur Pantura Indramayu yang berlubang-lubang ke media sosial. Kondisi jalan berlubang itu tersebar di berbagai titik lokasi, mulai dari Jembatan Sewo di perbatasan Indramayu-Subang, hingga ke Cadangpinggan di perbatasan Indramayu-Cirebon.
Kondisi lubang jalan itu memiliki diameter bervariasi, hingga 50 sentimeter. Begitu pula kedalamannya, yang mencapai sekitar 10 sentimeter.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti menjelaskan, Jalur Pantura merupakan jalan nasional. Karena itu, perbaikan ruas jalan tersebut menjadi kewenangan dari Pemerintah Pusat.
“Kami Pemerintah Daerah selalu berkoordinasi,” ujar Asep, Senin (17/2/2025).
Asep mengungkapkan, Pemda Indramayu selalu melaporkan soal kondisi Jalur Pantura kepada Pemerintah Pusat melalui instansi terkait. Hal itu dilakukan baik melalui surat maupun secara langsung.
Saat ditanyakan mengenai belum ditanganinya kondisi jalan berlubang di pantura, Asep memperkirakan hal itu imbas adanya efisiensi anggaran. Namun, kabar terbaru, lanjutnya, ada penambahan anggaran di kementerian.
“Mudah-mudahan pemeliharaan jalan ini lebih baik dan jalan yang berlubang cepat diperbaiki,” ucapnya.
Di sisi lain, Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Rizky Aulia Pratama mengatakan, soal kondisi Jalur Pantura Indramayu yang berlubang, pihak kepolisian sudah melakukan langkah antisipasi. Di antaranya dengan memasang banner yang berisi imbauan kepada para pengendara untuk berhati-hati saat melewati jalur Pantura karena banyaknya lubang.
“Imbauan ini akan kami pasang di sepanjang Jalur Pantura dibantu dengan anggota dan juga Jasa Raharja serta Dishub,” ujar dia.