Selasa 18 Feb 2025 09:07 WIB

Fakta Lain di Balik Kasus Pria Yahudi Mau Bunuh Warga Palestina Ternyata Turis Israel

Ada sinyal penguatan sentiman anti-Arab di AS.

Pria Yahudi mau bunuh warga Palestina,  malah salah tembak 2 turis Israel.
Foto: Tangkapan Layar
Pria Yahudi mau bunuh warga Palestina, malah salah tembak 2 turis Israel.

REPUBLIKA.CO.ID MIAMI -- Seorang pria Yahudi yang menembak dua turis Israel ternyata sedang memburu warga Palestina.  Pria yang diidentifikasi sebagai Mordechai Brafman, ditahan pada Sabtu malam dan menghadapi dua tuduhan percobaan pembunuhan tingkat dua. 

Mengutip akun Instagram lokal, Miami Herald, korban adalah seorang ayah dan anak Israel.

Baca Juga

Serangan itu memicu perdebatan luas di dunia maya tentang sentimen anti-Arab yang berkembang di AS.  Menurut pengguna media sosial, sentimen negatif itu dipicu oleh 'kebencian dan indoktrinasi anti-Palestina' dalam komunitas pro-Israel di AS.

"Jika seorang Muslim menembak dua orang di Miami karena ia mengira mereka orang Israel, itu akan disebut terorisme dan akan ada liputan media dari awal sampai akhir,"tulis seorang netizen. 

Menurut laporan, Brafman mengatakan kepada polisi dalam sebuah wawancara, "Saat saya mengemudikan truk, saya melihat dua orang Palestina dan menembak serta membunuh keduanya."

Tak satu pun dari korban tewas, dan polisi kemudian mengatakan mereka adalah pengunjung dari Israel.

Seseorang berpendapat bahwa Brafman bertindak dengan 'impunitas' seperti itu di Miami karena mereka telah melakukan kejahatan semacam ini di Tepi Barat dan Gaza. Hal tersebut merujuk pada serangan gencar Israel yang terus berlanjut di Gaza dan kekerasan oleh pemukim ekstremis Israel terhadap warga Palestina.

Pernyataan Brafman yang menyatakan "melihat orang Palestina dan membunuh mereka" memicu perdebatan daring tentang radikalisasi sentimen anti-Palestina dan anti-Arab di AS.

Banyak warga daring yang bertanya, "Di mana ia teradikalisasi?". Mereka meminta Kongres AS untuk mengatasi meningkatnya kebencian terhadap orang Palestina dan Arab.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement