REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi VIII DPR RI Ina Ammania menilai batas usia pendamping dan pembimbing jamaah haji perlu diatur dalam revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
"Tentu harus dimaktubkan dalam UU, batas usia untuk pendamping dan pembimbing," kata Ina dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi VIII DPR RI bersama Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FK KBIHU) dan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Pada RDPU dengan agenda membahas strategi peningkatan layanan haji dan bimbingan umrah di draf revisi UU tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah itu, ia mengungkapkan berdasarkan pengalamannya pernah menemukan pendamping haji yang berusia lebih tua dibandingkan dengan jamaah haji yang dibimbing.
"Pada saat itu saya tanya, ini yang mana (jamaah) hajinya. Usianya berapa, usianya 65 tahun. Nah pendampingnya mesti anaknya atau yang lebih muda. Umur di bawah itu, umur 50 tahun, 40 tahun. Ternyata, yang saya tanya (jamaah haji usia 65 tahun), usia pendampingnya 76 tahun," ujar dia.
